PARARA Ajak Anak Muda Melek Pangan Lokal untuk Jaga Kesehatan

Reading time: 2 menit
PARARA mengajak anak muda melek pangan lokal. Foto: PARARA
PARARA mengajak anak muda melek pangan lokal. Foto: PARARA

Jakarta (Greeners) – Konsorsium Panen Raya Nusantara (PARARA), bersama lebih dari 50 lembaga di seluruh Indonesia, menginisiasi program PARARA International Youth Month 2024 dengan tema “Solidaritas Antar-Generasi: Nusantara Berkelanjutan”. Melalui program ini, PARARA mengajak anak muda untuk menyoroti isu penting ketahanan pangan dan kesehatan generasi muda di tengah ancaman krisis pangan global.

Direktur Utama PT PARARA Bumi Nusantara, Arifin Saleh, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi pangan dan kesehatan generasi muda Indonesia. Menurutnya, perubahan iklim dan konflik global telah memicu krisis pangan.

Di samping itu, pola konsumsi makanan yang tidak sehat—terutama campuran kimia buatan seperti pewarna, pengawet, penyedap, dan pemanis—menjadi ancaman serius bagi masa depan bangsa.

BACA JUGA: Gita Pertiwi dan Petani Sedekahkan Sayur Segar Tanpa Plastik Sekali Pakai

“Studi juga menunjukkan bahwa konsumsi protein, buah, dan sayuran di kalangan remaja Indonesia masih rendah. Sementara, konsumsi makanan cepat saji, minuman manis, dan garam justru berlebihan. Kondisi ini berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung,” ujar Arifin di Jakarta, Rabu (28/8).

Program PARARA International Youth Month 2024 ini akan menjadi wadah untuk mewujudkan misi ‘berbagi dan belajar antargenerasi’. Dalam program ini, PARARA berusaha memperkenalkan kepada para pemuda di seluruh kepulauan Indonesia mengenai masalah kesehatan yang dihadapi generasi muda.

Program ini juga menekankan pentingnya hidup sehat untuk keluarga dan bangsa. Selain itu, PARARA akan berfokus mendorong peran pemuda dalam transformasi sistem pangan di Indonesia.

Ilustrasi pangan lokal. Foto: Pexels.

Ilustrasi pangan lokal. Foto: Pexels.

Kesehatan Jadi Pilar Utama Indonesia Emas

Sementara itu, sebagai bagian dari bonus demografi, remaja Indonesia juga memegang peran kunci dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Visi ini menekankan peningkatan kualitas kesehatan dan pendidikan sebagai pilar utamanya.

Executive Director Jalin Foundation, Dian Rosdiana, menjelaskan bahwa para remaja dapat memulai perubahan dari langkah kecil di rumah hingga berpartisipasi dalam gerakan kolektif berskala global, seperti Meatless Monday Indonesia (MMI). Gerakan ini mendorong masyarakat urban usia produktif untuk mengurangi konsumsi daging demi kesehatan mereka dan keberlangsungan planet bumi.

Dian menambahkan bahwa kolaborasi antara Jalin Foundation dan PARARA menekankan pentingnya gerakan MMI yang merupakan bagian dari gerakan global Meatless Monday. Sebanyak 40 negara telah mengadopsi gerakan ini untuk mendorong remaja untuk lebih sadar tentang pola hidup sehat dan berkelanjutan.

BACA JUGA: Synchronize Festival 2024 Gunakan Maggot untuk Olah Sisa Makanan

Konsep utama MMI adalah mengurangi konsumsi daging. Terutama daging merah, unggas, seafood, dan produk susu—dan memperbanyak konsumsi sayur, buah, dan kacang-kacangan. Tim MMI memilih hari Senin sebagai waktu ideal untuk memulai perubahan dan kebiasaan baru.

Gerakan MMI juga berperan penting dalam melestarikan sumber daya alam dan memerangi perubahan iklim. Dian berharap MMI dapat mempromosikan keanekaragaman pangan nabati lokal sebagai bagian dari misi untuk mendorong kebiasaan makan yang lebih sehat dan kelestarian lingkungan.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top