Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya untuk Cegah Krisis Iklim

Reading time: 2 menit
Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meluncurkan program 1000 cahaya untuk mencegah krisis iklim. Foto: PP Muhammadiyah
Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meluncurkan program 1000 cahaya untuk mencegah krisis iklim. Foto: PP Muhammadiyah

Jakarta (Greeners) – Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meluncurkan program 1.000 cahaya untuk mencegah krisis iklim. Program tersebut merupakan sebuah gebrakan dalam lingkungan hidup untuk membangun ‘Green Movement’ kepada ranting, sekolah, pondok pesantren, dan masjid. 

Ketua Majelis Lingkungan Hidup (MLH) PP Muhammadiyah, Azrul Tanjung mengatakan, ranting, cabang, dan amal usaha Muhammadiyah akan bergerak untuk ikut terlibat di program ini.

”Selain melibatkan pondok pesantren, sekolah, dan masjid, kami juga akan melibatkan amal usaha, rumah sakit, sekolah, perguruan tinggi, musala, masjid, dan panti asuhan,” kata Azrul di Jakarta, Senin (6/5). 

BACA JUGA: COP28, Norwegia Bayar US$100 Juta untuk Tangani Krisis Iklim Indonesia

Dengan demikian, tim MLH PP akan segera menyusun roadmap. Hal itu untuk mengembangkan lebih lanjut soal program energi terbarukan melalui wakaf dan sedekah energi. 

“Saya ingin betul program ini kami manfaatkan secara maksimal sehingga Insya Allah berkah dan menjadi amal ibadah kita semua,” lanjutnya. 

Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meluncurkan program 1000 cahaya untuk mencegah krisis iklim. Foto: PP Muhammadiyah

Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meluncurkan program 1000 cahaya untuk mencegah krisis iklim. Foto: PP Muhammadiyah

1000 Aksi Terangi Dampak Krisis Iklim

Koordinator Program 1000 Cahaya, Hening Parlan berharap dalam tiga tahun ke depan, program ini bisa menjalankan 1000 aksi. Sehingga, aksi-aksi tersebut bisa memberikan cahaya pada sisi gelap dampak krisis iklim.

“Program ini ingin menggerakkan lebih banyak lagi amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha,” ungkapnya. 

Saat ini, Muhammadiyah juga telah memberikan perhatian serius terhadap perubahan iklim. Melalui program 1000 cahaya, Muhammadiyah akan berusaha mengembangkan renewable energy resoources sekaligus penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan. 

“Hal ini merupakan sesuatu yang harus dilakukan secara serius. Sebab, dunia tidak hanya sedang mengalami pemanasan global, tapi dunia sedang mendidih,” lanjut Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti. 

BACA JUGA: Rayakan Sumpah Pemuda, Ribuan Pemuda Ikut Aksi Jaga Iklim

Menurutnya, Muhammadiyah menyadari betul bahwa proses alam bisa dilihat dan diamati, sehingga perubahan iklim bukan semata peristiwa alam belaka, tapi juga karena perilaku dan budaya manusia.

“Muhammadiyah bersama seluruh komponen bangsa dan mitra internasional membangun gerakan hijau yang tidak hanya ramah lingkungan, tapi juga membangun healthy society. Maka, dakwah Muhammadiyah harus enlightening and entertaining,” kata Mu’ti.

1000 Cahaya Penyelamat Lingkungan

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengungkapkan apresiasi yang tinggi terhadap gerakan ini. Program 1000 Cahaya telah melakukan usaha-usaha yang konkret untuk lingkungan hidup, dalam bentuk berbagai aksi nyata yang mencerahkan.

“1000 Cahaya melahirkan spirit untuk menjadi cahaya di kala gelap sekaligus keluar dari kegelapan dalam terang. Simbol ini meniscayakan kami yang Muhammadiyah memiliki simbol matahari yang memiliki inspirasi pencerahan dalam lingkungan hidup,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Haedar berpesan agar gerakan 1000 Cahaya tidak berhenti pada rancangan program semata dan menjadi praksis atau aksi gerakan Majelis Lingkungan Hidup dan Muhammadiyah. Namun, gerakan ini untuk penyelamatan lingkungan, mengelola seluruh sumberdaya alam kita, dengan penuh pertanggung jawaban untuk kemaslahatan hidup. 

“Sekaligus untuk membangun kesadaran kolektif di tubuh bangsa dan umat kita. Agar mereka sadar, peduli, dan mau menyelamatkan lingkungan, satu-satunya tempat kita hidup bersama,” ajaknya. 

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top