Jakarta (Greeners) β Puluhan pesepeda asal Jakarta meramaikan musim mudik Idulfitri dengan bersepeda menuju kampung halaman. Aksi mudik ramah lingkungan bernama βGowes Mudikβ ini merupakan kerja sama antara Bike to Work (B2W) Indonesia dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Berdasarkan data dari B2W Indonesia, terdapat 79 pesepeda yang mengikuti βGowes Mudikβ tahun ini. Sekitar 40 persen di antaranya adalah team leader yang mengayuh sepeda dalam kelompok beranggotakan dua orang atau lebih. Sementara itu, 60 persen lainnya adalah pesepeda solo yang berangkat sendirian.
Para pemudik ini berangkat dari 13 titik di Jakarta, dengan beberapa titik keberangkatan lainnya berasal dari kota-kota di sekitar Jakarta, termasuk Bodetabek. Mayoritas dari mereka adalah pegiat sepeda yang bekerja di Jakarta.
Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syaripudin mengatakan bahwa Gowes Mudik ini juga bisa menjadi suatu bentuk edukasi untuk mengajak masyarakat mudik tanpa kendaraan umum. Ia berharap ke depannya peserta Gowes Mudik ini bisa semakin bertambah.
Ia juga menekankan pentingnya perhatian terhadap keselamatan pesepeda di jalan raya, mengingat sepeda merupakan moda transportasi utama dalam hirarki mobilitas.
βUtamakan keselamatan, di posko henti upayakan selalu terhubung hingga selamat sampai tujuan,β kata Syaripudin di Jakarta, Kamis (27/3).
Perjalanan mudik para pesepeda didominasi oleh jalur utara (sekitar 85%) ke arah timur Pulau Jawa. Sisanya tersebar ke berbagai daerah di selatan dan Sumatra. Pada momentum pelepasan βGowes Mudikβ, para pesepeda berkomitmen untuk taat pada rambu lalu lintas dan mengutamakan keselamatan di atas kecepatan.
Meskipun dorongan untuk cepat sampai di kampung halaman sangat besar, para pesepeda memahami pentingnya berbagi jalan dan bersabar. Mengayuh sepeda jarak jauh, terutama di bulan Ramadan, adalah pengalaman yang memerlukan semangat dan ketahanan tersendiri. βGowes Mudikβ sendiri telah menjadi tradisi sejak tahun 2012.
Kayuh Sepeda Hingga Blora
Rita (51), seorang pesepeda perempuan asal Cibubur, akan mudik dengan mengayuh sepedanya menuju Kota Blora. Ia memulai perjalanan pada Jumat, 28 Maret 2025, dan diperkirakan akan memakan waktu tiga hari untuk sampai ke tujuan.
βKetika menuju ke Blora nanti saya akan istirahat di Semarang. Perkiraan jaraknya hampir 600 hingga 700 kilometer,β kata Rita kepada Greeners.
BACA JUGA: Kang Coe, 25 Tahun Bersepeda Sambil Motivasi Anak Muda
Sebagai persiapan, Rita memastikan sepedanya dalam kondisi prima. βKami harus cek rem, lampu, kabel, kanvas rem, dan ban,β ujarnya.
Selain itu, ia juga mempersiapkan fisiknya dengan baik. Meskipun perjalanan sejauh ini merupakan tantangan besar, Rita sudah terbiasa bersepeda jarak jauh, seperti ke Cirebon dan Bandung. Mudik dengan bersepeda juga bukan menjadi kali pertama bagi Rita. Pada tahun 2022 ia pernah mengayuh sepeda untuk mudik ke Semarang.
Mudik Tanpa Polusi Agenda Tahunan
B2W Indonesia juga mengapresiasi para pemudik bersepeda sebagai para aktor teladan yang aktif mendukung target Indonesia menuju net zero emission 2060. Aksi ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu energi bersih dan terjangkau, kota dan komunitas berkelanjutan dan penanganan perubahan iklim.
Program βGowes Mudikβ yang telah digagas sejak tahun 2012 merupakan program tahunan. Program tersebut akan terus digalakkan untuk menyuarakan keberpihakan berbagai pihak terhadap transportasi tanpa polusi.
βB2W Indonesia mengangkat gerakan bersama dengan tema One Planet, One Moment, One Movement yang diterjemahkan dalam lima pilar yaitu Advokasi, Kampanye, Sosial, Inklusi dan Edukasi,β ujar Ketua Umum B2W Indonesia, Hendro Subroto.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia