Jakarta (Greeners) – Muslims for Shared Actions on Climate Impact (MOSAIC) menyumbangkan panel surya ke masjid di Pondok Pesantren Yayasan Al Ma’hadul, Sembalun, Nusa Tenggara Barat.
Panel surya yang MOSAIC atau kolaborasi umat islam untuk dampak iklim inisiasi ini memiliki total kapasitas 4.700 watt peak (WP). Saat ini panel surya telah berfungsi untuk memenuhi kebutuhan listrik operasional masjid hingga kegiatan sosial dan ekonomi warga.
Dewan Pengarah MOSAIC Muhammad Ali Yusuf mengatakan, masjid bukan hanya tempat ibadah tapi pusat kegiatan sosial di masyarakat.
“Oleh karena itu, sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menyebarkan kesadaran tentang pentingnya peralihan ke sumber energi terbarukan, mulai dari masjid,” kata Muhammad Ali dalam keterangannya.
Bantu Warga dan Atasi Permasalahan Iklim
Warga yang tinggal di kaki Gunung Rinjani ini kerap kali terkendala ketersediaan air dan listrik. “Masalah yang kami hadapi adalah kekeringan. Kemarin karena keterbatasan aliran listrik, kami kekurangan air. Untuk berwudhu saja, jemaah harus pulang ke rumah. Bahkan kami harus membeli air menggunakan truk jungkit untuk disalurkan ke masyarakat,” ungkap takmir masjid di PP Yami Syahidul.
Melihat masalah ini, MOSAIC berupaya memberikan solusi dengan memasok panel surya. Langkah ini juga mereka lakukan untuk mendorong penggunaan energi yang tidak merusak lingkungan dan minim polusi. Selain itu, mereka melakukannya karena ingin mengatasi permasalahan iklim.
Panel Surya Berikan Banyak Manfaat
Saat ini panel surya yang terpasang sudah memenuhi 100 persen kebutuhan listrik masjid yang menjadi pusat ibadah dan sosial bagi lebih dari 100 jemaah. Listrik yang dihasilkan juga akan membantu penerangan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah dan jalan di sekitar masjid.
Selain itu, tujuh rumah warga akan mendapat listrik bersubsidi dari panel surya masjid. Pompa air bekas juga akan dihidupkan kembali untuk membantu pengairan kebun di sekitar masjid dan milik warga, termasuk komunitas perempuan tani.
Koordinator Sedekah Energi, Elok Faiqotul Mutia menjelaskan, selain memberikan bantuan berupa panel surya, warga juga mendapat pelatihan dan transfer pengetahuan secara intensif.
“Di Sembalun kami telah memberi pelatihan pemeliharaan dan pengoperasian panel surya kepada 14 warga laki-laki dan 5 orang perempuan. Harapannya, 19 warga tersebut dapat mengambil peran dalam pemeliharaan mandiri, sehingga panel surya dapat berfungsi dengan baik hingga 25 tahun mendatang,” kata Elok.
Dengan demikian, sedekah dapat terjadi melalui dua arah. Pertama, sedekah untuk pengadaan teknis panel surya. Kedua, sedekah dari masyarakat sekitar dalam mengelola dan merawat sistem panel surya.
Penulis : Dini Jembar Wardani
Editor : Ari Rikin