Jakarta (Greeners) – Pekumpulan KEMASS (Kelola Masyarakat Sadar Sehat) bekerjasama dengan Konsorsium Kota Tua dan Uber menggelar Oldtown Weekend Market di Gedung Aroma Nusantara (dulu Van Vleuten and Cox Building) di Kota Tua, Jakarta. Acara yang berlangsung pada Sabtu hingga Minggu, 11-12 Maret 2017 ini, diikuti oleh puluhan produsen makanan sehat dan produk organik.
“Ini yang pertama. Banyak orang yang ingin makan makanan sehat atau ingin memproduksi makanan sehat tapi tidak tahu harus mulai dari mana,” ujar Santi Wibisono, pendiri dan pemilik Organik Klub sekaligus pendiri Perkumpulan KEMASS, yang ditemui Greeners di lokasi acara, Sabtu (11/03).
Menurut Santi, kegiatan weekend market yang mengusung makanan dan produk sehat perlu diadakan, tidak hanya untuk memasarkan produk organik, tetapi juga membangun pola pikir (mindset) tentang gaya hidup sehat itu sendiri.
“Kami mencoba memfasilitasi, mensosialisasikan semua menjadi satu kesatuan untuk menggerakan masyarakat sadar sehat. Jadi, kesehatan itu dimulai dari kesadarannya dulu, mindset-nya. Ini kan harus difasilitasi. Ini yang menjadi visi dan misi Gemass yang sekarang telah berubah menjadi KEMASS,” kata Santi.
Acara ini, lanjut Santi, diikuti oleh food maker, artisan food maker, maupun usaha kecil menengah (UKM) yang bergerak dalam bidang personal care yang ramah lingkungan serta bank sampah. “Kami bersinergi dengan mereka,” imbuhnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa produk organik merupakan produk yang bebas pestisida. Dalam proses tanam, tanah yang digunakan pun bebas dari penyubur dan pupuk kimia karena penggunaan pupuk alami, menurutnya, sudah cukup untuk memperkaya unsur hara pada tanah.
“Produk yang organik itu saat menanam tidak hanya bebas pestisida tapi juga memikirkan mengenai tanahnya. Kenapa tanah harus diberi fertilizer kimia dan pupuk kimia? Seharusnya kan bisa menggunakan unsur hara yang alami. Kalau makanan jadi organik, misalnya membuat kue organik, bahan dasarnya at least 80 pesen organik,” ujarnya.
Dalam acara yang berlangsung selama dua hari ini, ada beberapa kegiatan yang dapat diikuti oleh pengunjung selain berkeliling di bazzar makanan sehat dan produk organik. Kegiatan tersebut diantaranya diskusi “Sadar Sehat dengan Food Combining”, pemutaran film “Before The Flood”, demo masak, dan fun walk. Sebanyak 40 merek lokal, mulai dari produk makanan, minuman, artisan food maker, produk perawatan tubuh, dan produk fesyen meramaikan acara ini.
“Harapannya kami bisa menampung lebih banyak orang dan bukan hanya membuka kelas kami sendiri tapi kelas-kelas yang lain, seperti kelas daur ulang dan kelas memasak,” katanya.
Sebagai informasi, dimulai pada tahun 2014, KEMASS semula bernama Gemass (Gerakan Masyarakat Sadar Sehat). Gerakan ini diprakarsai oleh beberapa profesional, wirausaha dan individual sebagai gerakan yang hadir untuk memotivasi masyarakat agar bisa melakukan “Sadar Sehat” dalam kehidupan sehari-hari. Makna Sadar Sehat di sini mencakup arti luas, yaitu kesadaran untuk memiliki dan mengintegrasikan pikiran, tubuh, jiwa dan lingkungan yang sehat.
Kemudian pada awal tahun 2017, Gemass bertransformasi menjadi sebuah badan hukum bernama Perkumpulan KEMASS (Kelola Masyarakat Sadar Sehat). Hal ini dilakukan untuk memenuhi kegiatan yang cakupannya semakin luas dan permanen.
Penulis: Renty Hutahaean