Jakarta (Greeners) β Masjid Al-Ikhlas yang terletak di Pejaten Barat, Jakarta Selatan, berbagi takjil dengan mengadopsi protokol guna ulang. Pengurus masjid berupaya menciptakan Ramadan bebas plastik sekali pakai. Inisiatif ini merupakan kolaborasi antara pengurus Masjid Al-Ikhlas dan Reuse Special Interest Group (RSIG), yang diprakarsai oleh Dietplastik Indonesia.
Protokol guna ulang di masjid ini terimplementasi dengan menggunakan wadah guna ulang untuk sajian takjil. Tujuannya untuk mendorong jamaah agar dapat menerapkan protokol guna ulang selama bulan suci Ramadan. Selain itu, kesempatan ini juga menjadi ajang untuk mengedukasi jamaah mengenai pentingnya pengurangan sampah plastik sekali pakai melalui sistem guna ulang.
Anggota RSIG juga ikut terlibat dalam implementasi ini. Mereka menyediakan wadah makanan dan minuman, makanan berat, hingga sabun pencuci piring untuk membersihkan peralatan makan guna ulang.
Deputy Director Dietplastik Indonesia, Rahyang Nusantra mengatakan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah nyata dalam menciptakan sistem guna ulang yang komprehensif di Indonesia. Menurutnya, Indonesia memiliki modal besar dengan adanya kelompok pemuka agama, salah satunya dari pengurus masjid. Mereka bisa menjadi aktor penyebarluasan kampanye lingkungan hidup.
BACA JUGA: Maknai Ramadan, Warga Siba Klasik di Gresik Berbagi Takjil Ramah Lingkungan
βDengan melibatkan pengurus masjid, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, terutama di bulan Ramadan,β ujar Rahyang dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (22/3).
Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup, timbulan sampah selama bulan Ramadan meningkat hingga 20 persen. Sampah tersebut sebagian besar adalah sampah makanan dan kemasan plastik.
Maka dari itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut, Dietplastik Indonesia menyusun panduan praktis βProtokol Guna Ulang Untuk Mewujudkan Ramadan Ramah Lingkunganβ. Panduan ini bertujuan membantu umat Muslim mencegah timbulan sampah dan mengurangi penggunaan barang sekali pakai selama Ramadan.
Berkontribusi Lewat Kolaborasi
Penyediaan takjil dengan wadah guna ulang di Masjid Al-Ikhlas merupakan hasil kolaborasi anggota RSIG yang berkontribusi sesuai dengan bisnis masing-masing. Misalnya, Kecipir, sebuah bisnis penyedia bahan pangan dan olahan. Kecipir menerapkan sistem guna ulang, menyediakan produk pelengkap minuman seperti gula, teh, dan susu dalam kemasan guna ulang.
Selain itu, ada BALIKIN, penyedia jasa peminjaman gelas guna ulang. BALIKIN juga turut berpartisipasi dalam kegiatan buka puasa dengan protokol guna ulang di masjid ini. Dewi dari BALIKIN merasa bangga bisa berkontribusi dengan menyediakan gelas guna ulang. Ia berharap langkah kecil ini dapat mengurangi timbulan sampah plastik selama Ramadan.
BACA JUGA: Saatnya Terapkan Green Ramadan dengan Praktik Guna Ulang!
Penyedia produk cuci piring dengan kemasan guna ulang, Hepi Circle, juga ikut mendukung inisiatif ini. Mereka memastikan kebersihan peralatan makan guna ulang agar dapat segera didistribusikan kembali kepada jamaah lainnya.
βKami berharap langkah ini menginspirasi lebih banyak jamaah masjid untuk beralih ke praktik guna ulang,β ujar Co Founder Hepi Circle, Kumala Susanto.
RSIG berharap inisiatif ini dapat menjadi contoh bagi komunitas lain dalam menerapkan praktik guna ulang di Indonesia, khususnya selama bulan suci Ramadan. Sehingga, keseimbangan antara pelaksanaan ibadah dan pelestarian lingkungan dapat tercipta.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia