Jakarta (Greeners) – Dalam rangka merayakan ulang tahun ke-26 Bank Mandiri, Livin’ Sukha meluncurkan fitur Livin’ Planet. Fitur ini adalah karbon kalkulator yang memudahkan nasabah Bank Mandiri untuk menghitung jejak karbon dari aktivitas sehari-hari, seperti penggunaan listrik, transportasi, dan kegiatan lainnya.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Alexandra Askandar, menjelaskan bahwa fitur ini memungkinkan pengguna memahami dampak lingkungan dari aktivitas mereka, serta menawarkan solusi untuk menyeimbangkan emisi karbon pribadi.
BACA JUGA: Lindungi Hutan Luncurkan ‘Imbangi’ Kalkulator Penghitung Emisi
Salah satu fitur utama dari Livin’ Planet adalah penawaran untuk menyeimbangkan emisi karbon melalui kegiatan penanaman pohon. Dalam fase pertama program ini, Bank Mandiri akan bekerja sama dengan Jejakin untuk menanam pohon di Desa Sidodadi, Jember, Jawa Timur.
“Inisiatif program penanaman pohon di Desa Sidodadi ini harapannya tidak hanya membantu penghijauan kawasan, tetapi juga sejalan dengan target Bank Mandiri dalam memperkuat kontribusi terhadap lingkungan yang bertujuan untuk mengurangi dampak perubahan iklim serta mendukung keberlanjutan ekosistem,” ungkap Alexandra lewat keterangan tertulisnya, Selasa (22/10).
Alexandra menambahkan, fitur ini juga memberikan solusi praktis bagi nasabah untuk berkontribusi langsung terhadap pelestarian lingkungan. Proses penghitungannya pun sangat sederhana. Nasabah hanya perlu memasukkan data aktivitas mereka, dan kalkulator otomatis akan menghitung total emisi karbon yang dihasilkan. Setelah itu, nasabah dapat memilih opsi untuk menanam pohon sebagai upaya mengimbangi emisi yang mereka hasilkan.
Tanam 3.000 Pohon
Sebanyak 3.000 pohon yang akan ditanam terdiri dari pohon alpukat dan aren. CEO Jejakin, Arfan Arlanda mengatakan bahwa kombinasi antara pohon alpukat dan aren tidak hanya mampu menyerap emisi karbon dengan baik. Keduanya memberikan nilai tambah bagi ekonomi masyarakat setempat.
Pohon alpukat mampu menyerap 37.37 kg CO2e. Sementara, pohon aren dapat menyerap 140.27 kg CO2e dalam masa hidup 8 tahun.
“Pohon alpukat memiliki nilai komersial tinggi dan pohon aren menyediakan bahan baku yang dapat menghasilkan gula aren. Kedua pohon ini bisa menjadi sumber pendapatan penting bagi masyarakat Sidodadi,” ujar Arfan.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia