Mahasiswa IPB Ajak Anak Kampung Bayam Menanam Bibit

Reading time: 2 menit
Mahasiswa IPB mengajak anak Kampung Bayam menanam bibit. Foto: IPB News.
Mahasiswa IPB mengajak anak Kampung Bayam menanam bibit. Foto: IPB News.

Jakarta (Greeners) – Konflik agraria di Kampung Bayam, Jakarta Utara berdampak negatif pada pendidikan anak-anak. Menyikapi permasalahan tersebut, Tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-PM) IPB University mengajak anak-anak menanam bibit sayuran dan buah-buahan organik.

Berdasarkan pengamatan tim PKM-PM IPB, konflik agraria tersebut berpengaruh terhadap aktivitas anak-anak di sana. Misalnya, jarak rumah ke sekolah yang semakin jauh dan menimbulkan trauma. Beberapa faktor tersebut menyebabkan anak-anak tidak berangkat ke sekolah sehingga waktu belajar mereka pun berkurang.

Alhasil, tim PKM -PM merancang lima program besar yang bekerja sama dengan Majelis Taklim Kampung Bayam Madani di Jakarta Utara. Program ini fokus pada pendidikan karakter regulasi diri untuk anak-anak terdampak konflik agraria. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar anak-anak di kampung tersebut.

BACA JUGA: Pakar: Produk Bioteknologi Pertanian Bisa Bantu Petani Kecil

Mereka membuat kegiatan bernama ‘Love: Growing Love’ dengan mendayagunakan lahan seadanya sebagai taman di sekitar Saung Inspirasi, hunian sementara warga Kampung Bayam.

Kegiatan Growing Love dilakukan dengan proses penanaman benih produk pertanian unggulan Kampung Bayam bersama dengan anak-anak terdampak konflik agraria, akibat pembangunan Jakarta International Stadium (JIS). Kegiatan ini juga telah menghidupkan kembali semangat bertani dengan memanfaatkan lahan seadanya.

Mengembalikan Keceriaan Anak-anak Kampung Bayam

Ketua tim PKM Pancatara, Daffa menuturkan bahwa program ini diajukan atas dasar permintaan mitra. Mereka menginginkan anak-anak lebih mengenal jati diri mereka sebagai anak dari petani kota. Di samping itu, tren pertanian organik sangat menjanjikan di masa depan.

Ia menjelaskan, rangkaian kegiatan program dilakukan melalui lima proses kegiatan. Di antaranya penyampaian materi, proses penguburan kapsul waktu, persiapan taman, penanaman kreasi pertanian pada media tanah, yaitu hydrogel dan hidroponik dan proses perawatan.

BACA JUGA: Lawalata IPB Aktif Berpetualang untuk Selamatkan Lingkungan

“Luaran dari program Growing Love harapannya dapat meningkatkan pemahaman anak-anak tentang memupuk cinta. Terutama, cinta lingkungan serta peningkatan semangat dan motivasi belajar melalui refleksi kegiatan pertanian,” ujar Daffa.

Ketua Paguyuban Kampung Bayam Madani, Furqon mengungkapkan bahwa kegiatan oleh mahasiswa IPB ini menjadi kegiatan yang bisa memberi kebahagiaan kepada anak-anak Kampung Bayam.

“Saya sangat berterima kasih, berkat kakak-kakak dari tim Pancatara IPB anak-anak di sana bisa ceria kembali. Anak-anak juga bisa sedikit melupakan atas rasa trauma yang mereka alami karena adanya proses pengusiran secara paksa dan kasar oleh petugas keamanan,” ucap Furqon.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top