Kurangi Plastik Sekali Pakai, UGM Sediakan Refill Air Minum Gratis

Reading time: 2 menit
Refill air minum gratis. Foto: UGM
Refill air minum gratis. Foto: UGM

Jakarta (Greeners) – Universitas Gadjah Mada (UGM) menginisiasi layanan air minum gratis untuk mahasiswa guna mendorong pengurangan penggunaan plastik sekali pakai. Fasilitas pengisian air isi ulang di kawasan kampus ini tidak hanya berdampak positif bagi mahasiswa, melainkan juga untuk lingkungan.

Kebutuhan akan air putih meningkat seiring dengan aktivitas mahasiswa yang padat. Layanan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Toyagama produk UGM ini telah memberikan kebutuhan air minum yang cukup kepada mahasiswa.

Toyagama merupakan produk air siap minum yang bersumber dari Mata Air Umbul Pace hasil produksi UGM. Air Toyagama disalurkan melalui water fountain dan dispenser yang tersedia di setiap fakultas.

Mahasiswa Fakultas Psikologi, Hilmy, mengungkapkan bahwa ia telah menggunakan fasilitas Toyagama sejak menjadi mahasiswa baru pada 2022.

“Saya menggunakan Toyagama untuk mengisi air minum ke botol isi ulang yang saya bawa dari rumah,” ucap Hilmy lewat keterangan tertulisnya.

BACA JUGA: Mahasiswa UGM Terapkan Inisiatif Pemilahan Sampah di Gelanggang Expo

Jauza, mahasiswa Fakultas Biologi yang juga sering mengisi wadah minumnya dengan air Toyagama juga memberikan testimoni serupa.  Keduanya mengungkapkan penggunaan fasilitas ini sangat praktis, gratis, dan mahasiswa bisa mudah mengakses Toyagama kapan saja saat air habis.

Penyediaan layanan air isi ulang di kampus juga telah mendukung program lingkungan dengan meminimalkan jumlah sampah plastik. Rektor UGM pun mendukung penggunaan botol minum isi ulang melalui Surat Edaran tentang Kewajiban Pengelolaan Sampah di Lingkungan UGM. Rektor meminta sivitas akademika untuk menggunakan wadah minum sendiri, dan Toyagama sebagai penyedia air minum di UGM mendukung kebijakan ini.

Refill air minum gratis. Foto: UGM

Refill air minum gratis. Foto: UGM

Lalui Proses Panjang

Proses persiapan Toyagama melewati prosedur panjang untuk menjamin air minum sesuai standar mutu kesehatan sebelum warga UGM konsumsi. Proses ini meliputi pre-treatment atau melakukan penyaringan melalui sand filter dan carbon filter, ultrafiltrasi, dan ultraviolet.

Selain itu, Toyagama juga menyediakan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dalam bentuk galon, serta botol ukuran 330 mL, 600 mL, dan 1,5 L. Untuk AMDK, terdapat prosedur tambahan berupa ozonisasi sebagai desinfektan agar air lebih higienis dan tahan lama. Sementara itu, air perpipaan diolah lebih lanjut dengan treatment ulang menggunakan filter dan UV di masing-masing unit water fountain.

BACA JUGA: Greeners.Co Ajak Mahasiswa UGM Mengenal Ecopreneurship

Manajer Utama UGM Residence yang mengelola Toyagama, Wiwit Wijayanti mengatakan penjaminan mutu Toyagama mereka lakukan dengan pengecekan rutin terhadap air baku dan air siap minum. Pengecekan mereka setiap hari di laboratorium Toyagama. Sementara itu, pengecekan mingguan dan bulanan di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM.

Toyagama telah memperoleh sertifikasi halal dan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM-RI), serta memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk keamanan dan mutu pangan.

Wiwit menambahkan bahwa ke depannya akan ada penambahan titik water fountain. Sehingga, mahasiswa dapat lebih mudah mengisi botol minum mereka dengan air siap minum.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top