Probolinggo (Greeners) – Sejumlah relawan dari beberapa komunitas pecinta alam di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur, melakukan aksi pungut sampah di Gunung Bromo. Selain sebagai wujud kecintaan pada gunung, aksi ini juga dalam rangka memperingati Hari Relawan Internasional yang diperingati setiap tanggal 5 Desember setiap tahun.
Kawasan TNBTS merupakan salah satu dari 10 destinasi wisata prioritas nasional. Karena itu menjadikan kawasan ini bersih merupakan tanggungjawab semua pihak, baik pengelola, pelaku wisata, warga hingga wisatawan. Namun sayang, masih banyak wisatawan yang tidak peduli dengan kebersihan gunung. Mereka tetap membuang sampah sembarangan.
Pemandangan sampah yang bertebaran masih banyak ditemui di kawasan Gunung Bromo membuat terenyuh relawan dari Bromo Lovers, Art Pala Volunter dan sejumlah kelompok relawan lain. Mereka pun melakukan aksi pungut sampah dan membersihkan sampah gunung.
Aksi pungut sampah tersebut dilakukan di sejumlah lokasi antara lain di lautan pasir, lokasi parkir kuda, tangga Gunung Bromo hingga ke areal kawah yang mengalami erupsi beberapa bulan lalu. Selama kurang lebih empat jam membersihkan sampah, relawan berhasil mengumpulkan belasan karung sampah.
“Sampah yang dibersihkan itu banyak dari sampah plastik sisa dari makanan para pengunjung,” kata Sunarip dari Bromo Lovers di Probolinggo, Selasa (6/12).
Sunarip mengatakan bahwa kebersihan gunung menjadi tanggungjawab semua pihak. Ia berharap para wisatawan memiliki kesadaran untuk tidak mengotori gunung. “Paling tidak membawa sampah kembali ke tempat sampah. Jangan tinggalkan begitu saja,” kata Sunarip mengingatkan.
Pria yang juga menjadi pedagang suvenir di kawasan Gunung Bromo ini menambahkan, semakin banyak relawan yang peduli dengan kebersihan gunung akan semakin baik karena jumlah petugas dari pengelola Gunung Bromo sangat terbatas.
Ketua Art Pala Volunter Bambang Sutrisno menyatakan bahwa aksi pungut sampah sebenarnya setiap saat dilakukan komunitasnya. Aksi tersebut dilakukan dengan ikhlas dan kesadaran penuh demi kelestarian alam.
“Semua ikhlas dan atas kesadaran sendiri. Paling tidak anak cucu saya bisa menikmati keindahan Gunung Bromo. Kalau tidak dijaga dari sekarang terus kapan lagi,” katanya.
Senada dengan Sunarip, ia berharap agar pelaku wisata maupun pengunjung Gunung Bromo ikut menjaga kebersihan gunung yang nyaris tidak pernah sepi dikunjungi wisatawan tersebut.
Penulis: MA/G12