Jakarta (Greeners) – Berbagai upaya untuk memutus rantai penularan dan penyebaran virus korona banyak melibatkan masyarakat sipil, lembaga swadaya, dan pemerintah. Masyarakat juga diimbau untuk melakukan pembatasan fisik, bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah, hingga peraturan terbaru mengenai pembatasan sosial berskala besar.
Untuk mewujudkan kebijakan yang tepat sasaran, pemerintah juga diharapkan mempertimbangkan dampak dari peraturan yang dikeluarkan terutama bagi para pekerja rentan. Sebab mayoritas pekerja di Indonesia berasal dari sektor primer atau non formal. Tidak semua pekerjaan juga dapat dikerjakan dari rumah sehingga masih banyak masyarakat yang mencari nafkah di luar rumah meski di tengah wabah Covid-19.
Di sisi lain, sejumlah koalisi masyarakat bersolidaritas untuk membantu masyarakat yang membutuhkan agar tetap dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari di masa pandemi. Greeneration Foundation, Waste4Change, dan Kitabisacom bersama 67 organisasi dan komunitas lingkungan di Indonesia berkolaborasi menggalang dana bagi para pemulung dan petugas persampahan.
Sampai saat ini tercatat 6.000 keluarga pemulung di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gerbang, Bekasi. Mereka membutuhkan Alat Pelindung Diri saat bekerja. Karena setiap hari para pemulung dan petugas sampah rentan terpapar zat atau sumber penyakit yang berasal dari sampah infeksius seperti masker, tisu, dan berbagai sampah lain. Mereka juga terancam tertular virus korona yang tengah menjadi wabah.
Menurut Pendiri Greeneration dan Waste4Change, Mohamad Bijaksana Junerosano, petugas persampahan dan pemulung dapat dikatakan sebagai garda akhir penjaga pertahanan penyebaran Covid-19. Ia mengatakan, harus ada edukasi mengenai standar pengelolaan sampah dari pemerintah. Pemberian APD, kata dia, juga sangat diperlukan agar para pekerja terhindar dari virus korona.
“Masyarakat juga harus melakukan pemilahan sampah, terutama memisahkan sampah seperti masker atau tisu bekas agar tidak tercampur dengan jenis lainnya,” ucap Bijaksana dalam konferensi video #IndonesiaLawanCorona, Rabu, 8 April 2020.
Hingga kini, berbagai elemen masyarakat juga telah melakukan penggalangan dana untuk membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan. Kepala Hubungan Masyarakat dan Kemitraan Kitabisa.com, Iqbal Hariadi menuturkan, donasi dari ribuan orang baik melalui kitabisa.com telah disalurkan kepada para pekerja informal yang tidak bisa bekerja dari rumah seperti petugas persampahan, “Kita butuh gotong royong besar-besaran,” kata dia.
Iqbal mengatakan target donasi yang ditetapkan berkisar dua miliar rupiah. Ia juga menginformasikan bagi masyarakat yang ingin memberikan sumbangan dapat melalui laman kitabisa.com/campaign/agarmerekaamancorona. Hingga pukul 22.30 WIB (9/4) jumlah uang yang terkumpul sebesar Rp 44 juta.
Donasi tersebut, kata Iqbal, akan digunakan untuk menyediakan berbagai kebutuhan mulai dari masker kain, sabun cuci tangan, hand sanitizer, sarung tangan karet, dan kebutuhan kesehatan seperti buah, vitamin, dan susu.
Melihat semangat gotong royong yang dilakukan lembaga masyarakat sipil, Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Novrizal Tahar menyampaikan, pemerintah telah mengeluarkan surat edaran yang memastikan para pengelola sampah dapat terlindungi dari sampah infeksius seperti masker.
“Pemerintah sangat mengapresiasi gerakan ini, khususnya untuk melindungi, mencegah, dan memutus penularan Covid-19 kepada masyarakat,” ucap Novrizal.
Penulis: Ridho Pambudi