Jakarta (Greeners) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melepas gerakan Sapu Jagad di 17 gunung Indonesia yang dilakukan oleh komunitas peduli sampah gunung dan hutan Indonesia, Trashbag Community.
Direktur Jendral Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Wiratno berpesan agar para pendaki yang tergabung dalam komunitas ini tidak hanya melakukan pendakian dan pembersihan sampah saja, namun juga harus mulai belajar mengenai konservasi.
Wiratno mengatakan, Indonesia memiliki 128 gunung berapi dan 40 gunung di antaranya berada di kawasan konservasi. Oleh sebab itu, ia meminta kepada komunitas Trash Bag Community untuk mulai melakukan program yang jelas dan memberi laporan kepada Direktorat Jendral KSDAE.
“Saya akan meminta pada 74 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Daerah di seluruh Indonesia untuk mendukung kegiatan Trash Bag Community dan meminta data diri para anggota komunitas ini di daerah supaya gerakan Sapu Jagad ini bisa lebih meluas,” katanya saat melepas gerakan Sapu Jagad di gedung Manggala Wanabhakti, Jakarta, Kamis (17/08).
Ketua Pelaksana Sapu Jagad 2017, Gerry Patra Prawira mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini dimaksudkan bukan untuk membersihkan sampah di gunung, melainkan sebagai sarana edukasi dan persuasi kepada para pelaku aktivitas pendakian gunung. Menurutnya, sejumlah masalah di sektor lingkungan kian bermunculan seiring dengan meningkatnya aktivitas pendakian gunung-gunung Indonesia.
“Problematika ini selain mengubah perilaku dan pola hidup hewan, masifnya kegiatan pendakian dalam lima tahun terakhir juga berdampak buruk pada besarnya volume sampah pendaki,” tambahnya.
Dalam catatan komunitas Trashbag Community, tidak kurang dari 2,4 ton atau lebih dari 600 kantong sampah berhasil dikumpulkan dari 15 gunung di Indonesia pada operasi Sapu Jagad yang digelar tahun 2015. Menurut catatan tersebut, sampah plastik mendominasi dengan persentase 36% atau sekitar 769 kilogram, disusul sampah botol plastik 23% atau mencapai 491 kilogram, dan sampah puntung rokok 10% atau berkisar 213 kilogram.
“Pesan kami singkat saja, ‘Bawa pulang sampahmu karena gunung adalah salah satu tempat main kita. Jadi sudah seharusnya kita sadari, lindungi dan lestarikan’,” kata Gerry.
Sebagai informasi, operasi bersih Sapu Jagad 2017 akan melibatkan sedikitnya 1.346 yang terdiri dari panitia dan peserta. Peserta terdiri dari Siswa Pecinta Alam (Sispala), Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) pendaki hingga Kelompok Pecinta Alam (KPA) dan anggota masyarakat.
Kegiatan yang dilakukan pada periode 18 sampai 24 Agustus 2017 ini akan dilakukan serentak di 17 gunung di Indonesia. Aksi ini diharapkan mampu menggugah kesadaran berbagai pihak baik jajaran pemerintahan, swasta, kelompok masyarakat dan pihak lainnya.
Penulis: Danny Kosasih