Jakarta (Greeners) β Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) baru-baru ini menyelenggarakan kegiatan tahunan Anugerah Lingkungan Program Penilaian Peringkat Kinerja Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER). Dalam ajang ini, KLH mengapresiasi perusahaan yang taat kelola lingkungan. Perusahaan-perusahaan tersebut berkomitmen dalam pengelolaan lingkungan dan berinovasi menciptakan solusi berkelanjutan.
Penilaian PROPER ini merupakan upaya pembinaan bagi perusahaan. Hal itu agar perusahaan selalu taat terhadap peraturan perundang-undangan. Kemudian, juga menerapkan Life Cycle Assessment (LCA), menciptakan inovasi sosial, mengevaluasi dengan Social Return on Investment (SROI), dan mengimplementasikan Green Leadership.
BACA JUGA: Koalisi Jatim Peduli Agraria Tuntut Hentikan Perluasan Industri Ekstraktif
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan bahwa PROPER menjadi salah satu instrumen utama dalam pengendalian dampak lingkungan industri selama lebih dari dua dekade. Kriteria penilaiannya terus berkembang dengan pendekatan yang semakin inovatif dari tahun ke tahun.
βPenilaian PROPER tidak hanya mendukung keberlanjutan, tetapi juga mendorong inovasi yang berdampak sosial dan lingkungan. Pada tahun 2024 tercatat perusahaan telah melahirkan 1.762 eco-inovasi. Jumlah inovasi ini meningkat sebesar 47% dari tahun sebelumnya yang tercatat 1.193 inovasi,β ujar Hanif di Jakarta, Senin (24/2).
Pada tahun 2024, Eco Inovasi menghasilkan berbagai pencapaian signifikan. Di antaranya penghematan energi sebesar 443,92 juta gigajoule (GJ). Kemudian, penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 139,81 juta ton CO2eq.
Capaian lainnya, ada penurunan emisi konvensional sebesar 23,73 juta ton, reduksi limbah B3 mencapai 106,79 juta ton, dan pengelolaan 3R untuk limbah Non-B3 senilai 52,89 juta ton. Kemudian, efisiensi penggunaan air sebesar 472,91 juta mΒ³, penurunan beban pencemaran air sebesar 15,60 juta ton, serta berbagai upaya perlindungan keanekaragaman hayati.
Beri Dampak Positif
Upaya perbaikan kinerja pengelolaan lingkungan tidak hanya berdampak positif bagi lingkungan, tetapi juga bagi masyarakat. Pada tahun 2024, tercatat dana sebesar Rp 1,71 triliun untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat. Jumlah tersebut naik 9,25% dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu, kontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) juga terus berlanjut. Pada tahun ini, sebanyak 25.966 kegiatan terlaksana untuk mendukung pencapaian SDGs.
Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Rasio Ridho Sani, menyampaikan jumlah peserta PROPER pada tahun 2024 meningkat 21,68%. Kenaikan tersebut terjadi dari 3.694 perusahaan menjadi 4.495 perusahaan.
βIni menunjukkan komitmen dunia usaha untuk mengelola lingkungan secara lebih bertanggung jawab,β ujarnya.
Meskipun begitu, tingkat ketaatan tetap tercatat pada angka 69%. Berdasarkan evaluasi periode 2023β2024, terdapat 2.961 perusahaan yang taat dan 1.329 perusahaan yang tidak taat. Kemudian, terdapat 205 perusahaan yang tidak KLH umumkan karena alasan penegakan hukum atau karena tidak beroperasi.
BACA JUGA: Pemerintah Luncurkan Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup
PROPER juga mengapresiasi 14 pimpinan tertinggi perusahaan (CEO) penerima Green Leadership. Rinciannya, enam orang peraih Green Leadership Utama dan delapan orang peraih Green Leadership Madya.
Green leadership diberikan atas kemampuan para CEO untuk menjawab tantangan extra-ordinary turns around dalam pengelolaan lingkungan perusahaan. Para CEO juga dinilai atas kemampuan inisiatif kolaborasi antar pimpinan perusahaan dalam menyelesaikan masalah kesejahteraan masyarakat dan isu nasional.
Hanif berharap Anugerah Lingkungan PROPER dapat terus menjadi acuan utama bagi dunia usaha dalam menerapkan prinsip keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia