Klaster Filantropi Lingkungan Tanam Pohon Serentak di 18 Provinsi

Reading time: 2 menit
Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi (KFLHK) menyelenggarakan penanaman pohon. Foto: Belantara Foundation
Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi (KFLHK) menyelenggarakan penanaman pohon. Foto: Belantara Foundation

Jakarta (Greeners) – Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi (KFLHK) menyelenggarakan penanaman pohon serentak di 18 provinsi Indonesia. Kegiatan penenaman tersebut merupakan salah satu aksi dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

KFLHK merupakan sebuah kumpulan organisasi yang terdiri dari Perhimpunan Filantropi Indonesia, Dompet Dhuafa, Belantara Foundation, Dompet Dhuafa Volunteer (DDV), dan Disaster Management Center Dompet Dhuafa. Pada kegiatan penanaman, mereka juga menggandeng komunitas Ciliwung Muara Bersama.

Sejumlah organisasi tersebut memiliki visi untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan lingkungan. Ada banyak aksi yang KFLHK sudah lakukan, salah satunya menanam pohon serentak.

KFLHK menargetkan 3.000 bibit pohon ntuk ditanam serentak di 18 provinsi. Jenis bibit yang mereka tanam antara lain mangrove, jambu, alpukat, durian, nangka, dan mangga.

Jenis bibit tersebut mereka pilih karena dapat menghasilkan buah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Tidak hanya itu, bibit pohon tersebut juga merupakan sumber pakan satwa liar. Sehingga, bibit tersebut dapat menarik kehadiran berbagai jenis burung, kelelawar, dan bajing.

Penanaman pohon ini juga merupakan salah satu aksi untuk menanggulangi banjir dan longsor di bantaran Sungai Ciliwung. Dengan demikian, tidak hanya memperkaya potensi keanekaragaman hayati, aksi ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya yang ada di sekitar Sungai Ciliwung.

BACA JUGA: Lindungi Hutan Mudahkan Berdonasi Tanam Pohon secara Online

Ketua Subkelompok Konservasi Sumber Daya Hutan dan Daerah Aliran Sungai Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta, Arie Fajar Septa mengatakan, upaya untuk memulihkan ekosistem, khususnya di bantaran Sungai Ciliwung menjadi tanggung jawab bersama. Tak hanya pemerintah saja, pihak Lembaga Swadaya Masyarakat dan masyarakat juga harus berpartisipasi aktif dalam upaya tersebut.

“Dengan adanya pemulihan hutan, ekosistem hutan dapat berkontribusi untuk upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim serta melestarikan keanekaragaman hayati Jakarta,” ujar Arie lewat keterangan tertulisnya.

Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi (KFLHK) menyelenggarakan penanaman pohon. Foto: Belantara Foundation

Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi (KFLHK) menyelenggarakan penanaman pohon. Foto: Belantara Foundation

Aksi Restorasi Ekosistem Tingkatkan Kepedulian

Manajer Program & Fundraising Belantara Foundation, Diny Hartiningtias mengatakan pengarusutamaan restorasi ekosistem kepada masyarakat, khususnya generasi muda sangat penting guna meningkatkan kesadaran (awareness). Selain itu, aksi ini juga bisa meningkatkan pemahaman akan pentingnya menjaga dan melestarian lingkungan di sekitar mereka.

“Kami bersama para pihak akan terus mengajak masyarakat, khususnya generasi muda untuk berpartisipasi aktif dalam aksi restorasi ekosistem. Harapannya, melalui gerakan ini, kita dapat mendukung target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals,” ujar Diny.

BACA JUGA: Lindungi Hutan Ajak Publik Sedekah Pohon di Bulan Ramadan

Pada kesempatan terpisah, Direktur Eksekutif Filantropi Perhimpunan Filantropi Indonesia, Gusman Yahya berharap kolaborasi restorasi ekosistem ini dapat menjadi inspirasi bagi lebih banyak pihak untuk bergabung dalam upaya pelestarian lingkungan.

“Melalui kerja sama yang sinergis, kita dapat mewujudkan lingkungan yang lebih lestari dan sehat, menciptakan dunia yang lebih baik bagi semua,” ungkapnya.

Menurut Yahya, kolaborasi ini menekankan pentingnya kolaborasi, ko-kreasi, dan komitmen bersama. Hal itu sejalan dengan visi Perhimpunan Filantropi Indonesia untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top