Jakarta (Greeners) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengkampanyekan hilirisasi sampah di Kabupaten Padang Pariaman. Hal itu sebagai salah satu upaya penting dalam penanganan sampah plastik di laut. Kampanye itu sekaligus memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024.
KKP mengkampanyekan hilirisasi sampah melalui Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru, Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (Ditjen PKRL). Kegiatan dimulai dengan kampanye pengurangan sampah bertema “Hilirisasi Sampah, Bangkitkan Ekonomi Biru” di Pantai Tiram, Nagari Tapakis, Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman.
Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut, Victor Gustaaf Manoppo mengatakan kampanye pengurangan sampah merupakan bagian dari Bulan Cinta Laut. Hal ini sekaligus bentuk komitmen KKP dalam menjalankan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut.
BACA JUGA: KKP: Lewat Bulan Cinta Laut, Sampah Bisa Jadi Peluang Ekonomi
Melalui peraturan ini, pemerintah Indonesia terus berupaya mengurangi sampah sebanyak 30% melalui 3R (Reuse, Reduce dan Recycle). Bahkan, pemerintah menargetkan pengurangan sampah plastik yang masuk ke laut sebanyak 70% hingga tahun 2025.
“Aksi kampanye KKP ini terus menjadi bentuk komitmen dalam mengurangi sampah di laut serta menjadi sarana edukasi yang efektif. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mengendalikan pencemaran yang terjadi di pesisir dan laut,“ ujar Victor lewat keterangan tertulisnya, Sabtu (2/3).
Menurut Victor, menjaga lingkungan laut dari ancaman kerusakan imbas sampah adalah suatu keharusan. Dengan demikian, perlu langkah-langkah inovatif dan kreatif dalam penanganan sampah dan melibatkan partisipasi masyarakat.
170 Kilogram Sampah Terkumpul
Sementara itu, rangkaian kampanye ini terdiri dari penanaman bibit mangrove, aksi bersih pantai, dan sosialisasi pemilahan sampah bernilai ekonomis. Sampah daur ulang dan sampah residu yang terkumpul mencapai 170 kilogram. Sampah terbanyak adalah jenis sampah kemasan plastik.
KKP juga memberikan bantuan berupa tempat sampah kepada Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi (KOMPAK) Raja Samudera. Selama ini, KOMPAK aktif berkolaborasi dalam menangani sampah hasil aktivitas pariwisata bersama para pedagang di Pantai Tiram.
BACA JUGA: KKP: Program Ekonomi Biru Tingkatkan Kesehatan Lingkungan
Kepala LKKPN Pekanbaru Rahmat Irfansyah menjelaskan, pembersihan sampah plastik di laut melalui Bulan Cinta Laut adalah salah satu kebijakan dalam agenda prioritas KKP. Pihaknya melibatkan KOMPAK untuk menangani sampah plastik yang terlanjur bocor ke pulau-pulau kecil di dalam Kawasan Konservasi Pulau Pieh.
“Sampah yang telah terkumpul dan terpilah akan kami angkut ke bank sampah. Sehingga, sampah tidak sekadar limbah padat yang tidak bermanfaat lagi, namun menjadi produk bernilai rupiah yang dapat menjadi mata pencaharian alternatif bagi masyarakat,” terang Irfan.
Irfan pun berharap, kampanye pengurangan sampah ini dapat mengedukasi masyarakat luas mengenai bahaya sampah, bijak mengelola sampah, dan cinta laut. Sehingga, kawasan pesisir bisa bebas dari sampah, laut pun menjadi sehat dan menjadikan Indonesia sejahtera.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono juga menegaskan bahwa laut bukan keranjang sampah. Ia meminta pelaku pembuangan sampah ditindak tegas agar kejadian serupa tidak terulang.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia