Mahasiswa ITB Bangun Rumah Maggot di Jatinangor

Reading time: 2 menit
Mahasiswa ITB membangun rumah maggot di Jatinangor. Foto: Berita ITB
Mahasiswa ITB membangun rumah maggot di Jatinangor. Foto: Berita ITB

Jakarta (Greeners) – Sekelompok mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) dari Environmental Heroes (ENVRZ!) Keluarga Mahasiswa Infrastruktur Lingkungan (KMIL) ITB membangun rumah maggot di Desa Sayang, Kecamatan Jatinangor, Sumedang. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan sampah organik di desa tersebut.

Pembangunan rumah maggot ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat oleh mahasiswa ITB. Mereka merancang rumah maggot untuk dapat mengelola timbulan sampah organik dari minimal 1 hingga 2 RT. Selain itu, desain rumah tersebut juga mempertimbangkan seluruh aspek dalam proses budi daya maggot.

Rumah maggot terdiri dari rak untuk menampung wadah maggot berusia 5-14 hari (yang sudah panen). Di bagian bawah rak terdapat wadah untuk maggot dewasa yang sedang bertransformasi menjadi pupa. Selain itu, rumah maggot terbagi menjadi dua bagian.

BACA JUGA: Biospark 2024 ITB Jadi Ajang Inspirasi Inovasi Berbasis Sumber Daya Hayati

Bagian pertama berupa rak untuk menyimpan bak yang berisi maggot aktif yang sedang mendekonstruksi sampah sisa makanan. Sementara, bagian kedua berfungsi sebagai insectarium, tempat lalat Black Soldier Fly (BSF) berkembang biak dan bertelur.

“Pembangunan rumah maggot ini memiliki skala kecil. Kami berharap bisa menjadi contoh untuk RT RT lainnya dalam mengelola sampah nantinya,” ujar Wakil Ketua ENVRZ ITB, Raihan Aqeel dalam keterangan tertulisnya.

Pelatihan Budi Daya Maggot

Sementara itu, sekelompok mahasiswa ITB juga mengadakan pelatihan budi daya dan pemanfaatan maggot BSF. Mereka melibatkan calon pengadopsi maggot, yaitu pembudidaya unggas bebek dan ayam.

Pelatihan ini mencakup penjelasan tentang siklus hidup BSF dan manfaat ekonomi sirkularnya. Selain itu, terdapat sesi praktik yang meliputi demonstrasi teknik budidaya, pengelolaan kandang, hingga proses panen maggot.

BACA JUGA: Coway dan ITB Cetak Inovator Muda di Sektor Pengolahan Air

Saat ini, pengolahan sampah menjadi semakin penting seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk yang menyebabkan peningkatan sampah organik. Salah satu cara mengolah sampah organik adalah dengan menggunakan maggot, khususnya larva BSF.

Selain memberikan manfaat lingkungan, budidaya maggot juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Maggot dewasa bisa menjadi pakan alternatif bagi ternak seperti ayam, bebek, ikan, dan burung. Hal itu dapat membantu mengurangi biaya pakan konvensional. Kaya akan protein dan nutrisi, maggot menjadi pakan berkualitas tinggi yang mampu meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan ternak.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top