Yayasan Keanekaragaman Hayati atau Yayasan Kehati adalah lembaga nirlaba yang berdiri sejak 12 Januari 1994 dengan tujuan menghimpun dan mengelola sumber daya, yang nantinya dapat disalurkan dalam bentuk hibah, fasilitas, dan konsultasi guna menunjang berbagai program kelestarian keanekaragaman hayati Indonesia. Badan ini memberikan apresiasi kepada para pejuang lingkungan dalam pelestarian keanekaragaman hayati lewat Kehati Award 2020.
Penghargaan ini terlaksana sejak tahun 2000 sebagai ajang penghormatan dan promosi individu, kelompok, dan instansi yang telah berjasa di bidang lingkungan hidup dan pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia. Di tengah kerusakan yang banyak terjadi, mereka secara gigih terus berjuang agar Indonesia tetap indah, dan kekayaan alam yang ada dapat terus dimanfaatkan oleh generasi mendatang.
“Kehati award adalah ajang apresiasi bagi mereka-mereka yang terpilih, para pahlawan biodiversity. Mereka-mereka yang berjuang seringkali bergerak tanpa banyak suara di segala penjuru nusantara. Mereka yang mendedikasikan waktu, tenaga, pikiran dan keilmuan; membaktikan amal kebaikan bagi lestarinya alam Indonesia,” tutur Riki Frindos, selaku Direktur Eksekutif Yayasan Kehati.
Penghargaan Kehati 2020 menjadi ajang ke 9 untuk Yayasan Kehati dan mengangkat sosok-sosok inspiratif di bidang keanekaragaman hayati dari berbagai sektor, seperti 6 kategori yang diusung, yaitu: Prakarsa Kehati, Pamong Kehati, Inovasi Kehati, Cipta Kehati, Citra Kehati, dan Tunas Kehati.
Enam Kategori Penghargaan dan Pemenang Kehati Award 2020
1. Prakarsa Kehati
Prakarsa Kehati yakni kategori perseorangan atau kelompok dan atau organisasi dari komunitas masyarakat lokal, seperti masyarakat adat, rukun warga desa, Karang Taruna, Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), Organisasi non pemerintah (Ornop) atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), serta kelompok lain yang berbasis masyarakat lokal.
Yayasan Kehati menganugerahkan kategori Prakarsa kepada Rubama M., dari Gampong Nusa, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Rubama mendapatkan nominasi berkat kegiatannya yang bertajuk Perempuan Dan Kawasan Ekosistem Leuser ‘Konservasi Keanekaragaman Hayati Ke Wilayah Kelola Perempuan’.
2. Pamong Kehati
Kategori Pamong Kehati yaitu perseorangan, bagian dari suatu lembaga kedinasan, badan pelayanan publik atau instansi pemerintahan atau lembaga negara ditingkat pusat ataupun di daerah (provinsi, kabupaten, kota, kecamatan atau desa). Jarot Winarno, M. Med. Ph, Bupati Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat Periode 2015-2020 mengantongi kategori ini untuk program Rencana Aksi Daerah Sintang.
3. Inovasi Kehati
Kategori Inovasi Kehati mencari perseorangan atau kelompok atau unit usaha dari sektor usaha kecil, usaha menengah dan usaha start-up. PT Karya Dua Anyam, Jakarta, dengan kegiatan Du Anyam: Memberdayakan Perempuan Indonesia Bagian Timur Melalui Anyaman, menjadi pemenang Inovasi Kehati.
4. Cipta Kehati
Kategori Cipta Kehati menyeleksi perseorangan atau kelompok atau institusi dari dunia ilmu pengetahuan dan teknologi atau masyarakat ilmiah, baik Insan Akademik (Perguruan Tinggi, Lembaga Pendidikan) maupun para peneliti dari lembaga penelitian dan pengembangan. Samsudin dari Desa Karanganyar, Kecamatan Pasekan, Indramayu menjadi juara kategori ini berdasarkan kegiatan Dongeng Keliling Untuk Edukasi Mengenai Pelestarian Satwa Langka Indonesia
5. Citra Kehati
Kategori Citra Kehati menilai perseorangan dan atau kelompok atau organisasi dari kalangan media dan komunikasi massa (termasuk jurnalis media cetak dan elektronik) serta pekerja seni dan budaya. Margaretha Mala dari Desa Menua Sadap, Kec. Embaloh Hulu, Kab. Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Menyabet penghargaan ini untuk kegiatan Dara Labu Anya Ngemata Ka Pengawa Ari Aki-Inek Kitai Bansa Iban Ngan Ngenanka Menua (Srikandi Pelestari Tradisi Suku Dayak Iban)
6. Tunas Kehati
Kategori Tunas Kehati mereken perseorangan dan atau kelompok usia muda atau mahasiswa agar menjadi tunas harapan berikutnya dalam menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia di masa yang akan datang. Yayasan Kehati menganugerahkan kategori ini kepada Dr. Ir. Pande Ketut Diah Kencana dari Batur Sari, Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, Kota Denpasar, Bali. Kehati mengapresiasi kegiatannya yang bertajuk Bambu, Konservasi, dan Ekonomi.
Baca juga: Rumah Sepeda Indonesia Bandung: Jaga Geliat Pesepeda Kota Kembang
Juri Kehati Award 2020
Juri penghargaan Kehati Award 2020 terdiri dari Prof. Jatna Supriatna, yang merupakan Direktur Institute for Sustainable Earth and Resources, Universitas Indonesia. Selanjutnya, ada Hasan Fawzi, Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia. Kemudian Desi Anwar, Direktur CNN Indonesia, Prof. Parikesit yang merupakan Ketua Pusat Unggulan Lingkungan dan Ilmu Keberlanjutan Universitas Padjajaran, serta Alexander Irwan, Regional Director Ford Foundation.
Pelaksanaan ajang penghargaan ini sudah berlangsung sejak tanggal 16 Januari 2020. Akhirnya, pada tanggal 27 November 2020, Yayasan Kehati mengumumkan peraih penghargaan Kehati 2020. Jumlah pendaftar penghargaan ini mencapai 153 pendaftar yang tersebar dari 29 provinsi di seluruh Indonesia. Dengan penghargaan ini, Yayasan Kehati berharap masyarakat Indonesia semakin tergugah untuk lebih peduli terhadap sumber daya alam atau keanekaragaman hayati yang melimpah di nusantara.
Penulis: Agnes Marpaung
Editor: Ixora Devi