Jokowi Resmikan Persemaian Mentawir untuk Rehabilitasi IKN

Reading time: 2 menit
Presiden Joko Widodo meresmikan Persemaian Mentawir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantar Timur. Foto: KLHK
Presiden Joko Widodo meresmikan Persemaian Mentawir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantar Timur. Foto: KLHK

Jakarta (Greeners) – Presiden Joko Widodo meresmikan Persemaian Mentawir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantar Timur. Peresmian itu dalam rangka penghijauan Ibu Kota Nusantara (IKN) serta wilayah Kaltim dan sekitarnya.

“Dalam rangka rehabilitasi hutan itu bisa kita kerjakan kalau kita memiliki persemaian besar,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya di Kalimantan Timur, Selasa (4/6/2024).

Jokowi mengungkapkan, tempat pembibitan yang memiliki kapasitas hingga 15 juta bibit tanaman per tahun ini selesai dalam kurun waktu 1,5 tahun. Dengan kapasitas yang besar, Persemaian Mentawir berperan penting untuk merehabilitasi hutan dan mereklamasi bekas tambang.

“Pohon-pohon endemik, tanaman-tanaman endemik yang ada di Kalimantan, semuanya ada di Persemaian Mentawir. Seperti meranti, kapur, tengkawang, ulin, bangkirai, dan juga ada bibit jambu-jambuan. Bibit tersebut ditanam di beberapa titik untuk makanan satwa, makanan burung. Sehingga, muncul kembali satwa-satwa yang dulunya sudah berkurang atau enggak ada menjadi ada,” tambah Jokowi.

BACA JUGA: KLHK Rehabilitasi Hutan dan Lahan untuk Hadapi Bencana

Selain itu, Jokowi juga menyebut bahwa pembangunan pusat plasma nutfah di dalam tempat pembibitan tersebut menandai langkah maju dalam konservasi keanekaragaman hayati. Biobank dan seed bank yang pemerintah bangun di persemaian tersebut akan menyimpan bibit-bibit tanaman penting. Misalnya, Shorea dan Dryobalanops yang makin sulit ditemukan di alam liar.

“Sperma satwa-satwa yang mulai sangat berkurang juga sudah ada. Nantinya bisa dipakai untuk bayi tabung hewan-hewan yang sudah tidak ada,” jelas Jokowi.

Jokowi menegaskan, peresmian ini telah menjadi bagian dari komitmen global dalam menghadapi perubahan iklim. Selain itu, persemaian-persemaian lainnya di berbagai wilayah di Indonesia, juga menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Presiden Joko Widodo meresmikan Persemaian Mentawir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantar Timur. Foto: KLHK

Presiden Joko Widodo meresmikan Persemaian Mentawir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantar Timur. Foto: KLHK

Bagian Hari Lingkungan Hidup

Dalam laporannya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyampaikan peresmian Pusat Persemaian Skala Besar Mentawir merupakan bagian dari acara Hari Lingkungan Hidup yang jatuh pada tanggal 5 Juni. Peringatan tahun ini mengambil tema: Land Restoration, Desertification, and Drought Resilience.

“Tema ini secara substansial sangat relevan dengan kehadiran pusat persemaian sebagai titik awal kegiatan rehabilitasi dengan penanaman yaitu bibit,” ujarnya.

Siti menambahkan, Persemaian Mentawir ini menjadi salah satu pendukung kunci bagi upaya mewujudkan IKN sebagai smart forest city. 

BACA JUGA: Pendanaan Masih Jadi Kendala Rehabilitasi Mangrove di Indonesia

Pusat Persemaian Mentawir mencakup total area 120 hektare. Seluas 30 hektare pemerintah gunakan sebagai pusat produksi bibit. Kemudian, sisanya 90 hektare untuk Pusat Plasma Nutfah Nasional yang sedang dalam pekerjaan konstruksi.

Sampai saat ini, bibit yang telah diproduksi sekitar 8 juta bibit dan telah didistribusikan sekitar 4,9 juta bibit. Jenis produk bibit yaitu terdiri dari tanaman kayu-kayuan endemik, tanaman  hasil hutan bukan kayu (HHBK), tanaman estetika, dan tanaman pakan satwa.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top