Jakarta (Greeners) – Jazz Gunung, sebuah pagelaran yang menyatukan manusia, alam dan musik akan kembali digelar untuk yang ke enam kalinya. Pertunjukan yang akan berlangsung pada tanggal 20 dan 21 Juni 2014 tersebut akan mengundang para musisi jazz kenamaan negeri ini.
Kawasan wisata pegunungan Bromo-Tengger-Semeru, Jawa Timur, akan menjadi lokasi perhelatan jazz yang tidak biasa ini. Tidak biasa karena pertunjukan ini akan berlangsung di tempat terbuka pada ketinggian lebih dari 2.000 meter dari atas permukaan laut, serta suhu yang mencapai 10 derajat Celcius.
“Pertunjukan jazz ini meningkatkan kreatifitas karena berhubungan langsung dengan alam,” ujar Sigit Pramono, penggagas Jazz Gunung, pada acara jumpa pers yang dilangsungkan di gedung Menara BCA, Jakarta, Kamis (05/06) siang.
Tema pertunjukan “Sedekah Bumi Lewat Berbunyi” diinterpretasikan seperti esensi tradisi sedekah bumi yang sudah berjalan turun-temurun di masyarakat Indonesia. Jazz Gunung tidak hanya mengambil dari alam, tapi memberikan kembali dan mendoakan bumi beserta seluruh isinya.
Seniman serba bisa Djaduk Ferianto yang turut hadir dalam acara ini mengatakan, “Tema tahun ini menyadarkan kembali kalau bumi ini penting. Di Bromo kita diajak untuk menghormati bumi dan bumi tidak sekadar untuk dinjak-injak.”
Senada dengan Djaduk, penyanyi jazz Syaharani juga berharap melalui tema tersebut, setiap orang yang hadir dalam acara tersebut mau menikmati musik tanpa mengotori alam sekitar dengan sampah. “Akan lebih asyik dan keren kalau sama-sama jaga kebersihan,” ujar leader dari kelompok jazz Syaharani & Queenfireworks ini.
Perhelatan Jazz Gunung 2014 akan dimulai pada pukul 14.00 hingga 21.00 WIB dan bertempat di Panggung Terbuka Java Banana Bromo, Probolinggo, Jawa Timur.
Penampilan saksofonis asal Jerman, Nicole Johaenntgen, akan menjadi pembeda pertunjukan kali ini. Direncanakan Nicole akan berkolaborasi dengan kelompok Ring of Fire Project arahan Djaduk Ferianto. Selain itu, seniman setempat Sanggar Genjah Arum akan menjadi pembuka acara pada hari pertama dan kedua dengan penampilan musik dan tarian khas Banyuwangi.
(G08)