Kediri (Greeners) – Jambore nasional komunitas pecinta sepeda Federal yang dilaksanakan di Kota Kediri dan Kabupaten Kediri telah memasuki hari terakhir pelaksanaannya. Kegiatan yang telah dilaksanakan sejak 20 Mei ini ditutup secara resmi pada hari Minggu 22 Mei 2016 di kawasan wisata Besuki Dolo Kabupaten Kediri.
Selain dimanfaatkan sebagai ajang pertemuan (kopdar) serta silaturahmi diantara anggotanya, Jamnas kali ini juga dimanfaatkan sebagai ajang pelatihan dan pembentukan karakter bagi generasi muda. Setidaknya, itu yang dilakukan oleh Fino Benson (57) dan Vita (52), pasangan Federalis dari Bekasi.
Pasangan kakek nenek ini datang ke Kediri dengan mengajak serta Mikhaela, cucu lelakinya yang baru berusia 1,4 tahun. Selama ajang Jamnas, sang cucu juga diajak berkeliling menggunakan sepeda Federal.
Fino memasang kursi pada boncengan sepedanya. Kursi tersebut memang didesain khusus untuk tempat duduk anak di boncengan sepeda. Sisi keamanan, juga menjadi bagian dari perhatiannya, yaitu adanya sabuk pengaman untuk sang cucu.
Pasangan ini juga senantiasa memperhatikan kebutuhan bagi sang bayi. Beberapa waktu tertentu, mereka mengganti popok dan memberinya susu yang disiapkan.
Fino mengaku kerap mengajak Mika bersepeda. Kebiasaan itu telah diterapkan sejak Mika masih berusia 6 bulan. Harapannya, sang anak mengenal alam dan mempunyai karakter cinta lingkungan.
“Saya enggak mau nanti cucu saya hidupnya ngemall saja. Itu kebiasaan buruk!. Makanya saya ajak agar tahu alam,” ujar kakek yang bernaung pada Federal Nusantara Bekasi ini.
Mika sendiri nampak ceria dan bersemangat. Tidak ada kesan rewel. Penampilannya yang lucu dan menggemaskan kerap membuat Federalis lainnya menghampiri sekedar mengajaknya bermain dan memancing tawa.
Selain kelucuan dan kebahagiaan bersama Mika, ada hal unik lain yang terlihat di lokasi kegiatan. Yaitu kehadiran seekor kucing bernama Marta.
Kucing jenis Persia ini senantiasa aktif mengikuti beberapa kegiatan yang ada di Jamnas, bahkan saat gowes bareng keliling kota digelar.
Aziz, pemiliknya, memfasilitasi kucing warna kombinasi putih dan hitam itu dengan sebuah kandang portabel. Kandang itu ditempatkan di boncengan sepedanya. Dengan demikian, Aziz dapat leluasa mengajak kucing kesayangannya itu menjelajah.
Gowes, bukanlah hal yang asing bagi kucing yang berusia hampir 5 tahun itu. Aziz memang kerap mengajaknya bersepeda. Bahkan Marta juga acapkali hadir dalam gelaran Jamnas yang berlangsung 2 tahunan itu.
“Jamnas yang lalu juga sudah ikut,” ujar Aziz, Federalis asal Jogja itu.
Jamnas Federal memang menjadi magnet bagi Federalis. Ratusan orang datang dari berbagai penjuru wilayah. Bahkan tidak sedikit yang datang dengan mengayuh sepedanya secara langsung, ada yang dari Jakarta bahkan Bali. Mereka menganggapnya sebagai media mencari kepuasan hati dan membangun keakraban sesama Federalis.
Jamnas yang telah berlangsung di Yogyakarta, Bandung, dan Kediri ini tidak terlepas dari ide sekelompok orang pecinta sepeda Federal. Mereka ingin bernostalgia masa kecil ketika sepeda ini sempat populer dan menjadi tumpangan hariannya. Kini sepeda Federal tidak diproduksi lagi karena pabriknya telah ditutup.
Salah satu pencetus ide lahirnya komunitas Federal adalah Bagas Triaji (29). Sebagai salah satu “Komandan Federalis”, Bagas menuturkan, komunitas ini lahir pada tahun 2009 lalu. Kelahirannya diawali dengan diskusi terbatas beberapa orang yang ada di grup sosial media Facebook. Seiring perkembangan, grup tersebut semakin ramai dan banyak anggotanya. Hingga saat ini grup Facebook tersebut sudah beranggotakan 9.000 orang.
Setelah ramai di dunia maya, ada keinginan untuk kopi darat agar bisa bertatap muka langsung antar sesama Federalis. Hingga kemudian digelar Jamnas pertama di Yogyakarta dan Jamnas kedua di kota Bandung.
Namun perhelatan di dua kali Jamnas sebelumnya tidak menyerap peserta sebanyak jumlah anggota grup sosial media yang menunjukkan angka ribuan. Yang hadir hanya 200 hingga 300 an. Meski demikian mereka optimis jumlah peserta akan semakin banyak kedepannya. Setidaknya dari hasil jamnas di Kediri ini, ada peserta hingga 500 orang.
“Kekurangan kami, tidak punya data dan belum ada upaya melakukan pendataan tentang berapa chapter (daerah) dan anggotanya,” ujar Bagas Triaji.
Sebagai informasi, Jamnas di Kediri menggunakan dua lokasi yang cukup berjauhan, yaitu di tengah kota Kediri dan area Kabupaten Kediri tepatnya Wisata Air Terjun Dolo di pegunungan Wilis pada ketinggian 1800 mdpl. Akan tetapi seluruh peserta tampak sangat menikmati alur kegiatan yang telah disusun dengan cermat oleh panitia pelaksananya.
Penulis : M. Agus Fauzul Hakim