Jakarta (Greeners) – Indonesia akan mengenalkan praktik terbaik Citarum Harum di World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua, Bali. Program Citarum Harum merupakan kisah sukses dalam mengatasi pencemaran dan degradasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum di Indonesia.
Sungai Citarum yang terbentang sepanjang 297 kilometer merupakan salah satu sungai utama di Jawa Barat. Sungai ini memainkan peran penting dalam masyarakat. Namun, pernah mengalami pencemaran cukup parah di masa lalu. Presiden Joko Widodo menggagas program Citarum Harum pada tahun 2018 untuk mengembalikan fungsi dan keindahan sungai.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang sekaligus sebagai Ketua Panitia Nasional Forum Air Dunia ke-10 menyatakan, program tersebut merupakan upaya kolaboratif yang melibatkan integrasi multipihak. Di antaranya kementerian atau lembaga, pemerintah daerah, akademisi, bisnis, komunitas, dan media.
“Melalui kerja sama dan kolaborasi yang solid, program Citarum Harum telah meraih berbagai prestasi. Beberapa di antaranya adalah penurunan tingkat pencemaran air secara signifikan, dari yang sebelumnya tercemar berat menjadi kini tercemar ringan,” kata Luhut lewat keterangan tertulisnya, Minggu (12/5).
BACA JUGA: Indonesia Berisiko Hadapi Krisis Air di Tahun 2040
Program Citarum Harum juga meningkatkan upaya penghijauan di kawasan hulu sungai, optimalisasi pengelolaan sampah di seluruh DAS Citarum. Bahkan, adanya penegakan hukum yang tegas terhadap para pencemar lingkungan, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai.
Program revitalisasi Sungai Citarum mempunyai arti yang lebih luas. Sungai yang bersih dan sehat akan mengalirkan air bersih ke laut. Sehingga, laut Indonesia akan menjadi lebih bersih dan berkelanjutan. Peduli Sungai Citarum pada hakikatnya berarti merawat laut dan merawat laut berarti merawat Indonesia.
Kuatkan Sinergi untuk Program Citarum Harum
Sementara itu, Wakil Ketua Panitia Nasional Forum Air Dunia ke-10 Basuki Hadimuljono sebelumnya mengungkapkan, Improvement of Solid Waste Management Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP) telah PUPR terapkan dalam pengelolaan sampah di Daerah Aliran Sungai Citarum. Melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya sejak tahun 2020 hingga November 2025 proyek itu PUPR buat.
Menurut Basuki yang juga sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) keberhasilan Program Citarum Harum memerlukan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat. Hal itu sebagaimana disepakati dalam rencana aksi. Masing-masing pihak bertanggung jawab atas sinergi ini.
BACA JUGA: BMKG: Waspada Risiko Bencana Kekeringan Meteorologis
“Capaian Program Citarum Harum ditunjukkan dengan peningkatan Indeks Kualitas Air (WQI), pengurangan luas lahan kritis dan genangan di Cekungan Bandung, penindakan konstruksi ilegal di sepanjang bantaran sungai, dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya air bersih. melestarikan Sungai Citarum,” kata Basuki.
Ia juga menyampaikan seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat diharapkan menjaga komitmen bersama terhadap keberlanjutan program Citarum Harum. Dengan demikian, DAS Citarum bersih, sehat, indah, dan lestari.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia