Jakarta (Greeners) – Indonesia EBTKE Conex 2019 resmi di buka pada Rabu, 06 November 2019 di Jexpo Kemayoran Jakarta Pusat. Acara yang mengusung tema “Energy Transition Towards Sustainable Energy Area” ini fokus pada upaya mewujudkan jalan keluar dari dampak negatif peningkatan emisi karbon melalui penggunaan energi terbarukan di Indonesia.
Saat ini, hingga akhir 2018, energi terbarukan telah menyumbang 8,6% pengurangan emisi gas karbon secara bertahap. Hal ini di harapkan dapat meningkatkan penurunan emisi hingga 30% pada tahun 2030.
Dengan tingginya pontensi sumber daya alam Indonesia, diantaranya energi air/hydro, angin, dan surya, diharapkan dapat dimanfaatkan dengan optimal yang inisiatifnya lahir dari ragam diskusi dalam gelaran EBTKE Conex untuk mendukung semangat energi terbarukan.
Memberikan sambutan pengantarnya pada sesi pembukaan Indonesia EBTKE Conex 2019 Rabu (06/10), Ketua Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia, Surya Darma, menyampaikan bahwa target pencapaian penggunaan energi terbarukan masih jauh dari harapan dan masih banyak tantangan untuk mewujudkan menurunkan emisi karbon pada tahun 2030 mendatang.
“Kita berharap bukan hanya fokus kepada penurunan emisi gas karbon, tetapi dari sektor bisnis memberikan keyakinan kepada investor dan dapat meyakinkan kaum millenials bahwa merekalah yang akan mengegam masa depan bangsa yang akan datang, tidak hanya itu, kami memiliki target agar energi terbarukan ini dapat meminimalisir konsumsi energi dikalangan masyarakat,” jelas Surya Darma.
Turut memberikan sambutan dan meresmikan EBTKE Conex 2019, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, Arifin Tasrif, menegaskan bahwa gelaran ETBKE Conex 2019 adalah suatu hal yg penting. “Kegiatan ini tentu saja bermanfaat dalam menentukan arah pemanfataan sumber energi nasional. Kita memiliki banyak pekerjaan yang harus terealisasikan dari pemanfaatan sumber daya alam yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Menteri ESDM pun mengucapkan selamat kepada penyelenggara yang telah berhasil menyelenggarakan acara tahunan ini serta mengajak semua pihak untuk meningkatkan konsentrasi terhadap masalah emisi karbon yang menimbulkan perubahan iklm.
“Tentunya terus mengembangkan potensi energi terbarukan dan inovasi bisnis-bisnis baru dalam konteks energi serta yang terpenting adalah mensosialisasikan kepada masyarakat mengenai energi terbarukan ini, karena dengan mensosialisaikan kepada masyarakat kita akan mendapat dukungan yang sangat luas,” pungkas Arifin.
Rangkaian acara IndoEBTKE ConEx 2019 juga akan diisi dengan berbagai program seperti Scientific Paper and Poster Competition, Training, serta Young Renewable Energy Innovation. Selain itu, di panggung utama pameran juga akan diramaikan dengan beberapa program pendukung seperti kunjungan siswa, presentasi bisnis, demo produk, dan workshop. IndoEBTKE ConEx 2019 menargetkan bisa menarik 4.500 pengunjung baik dari dalam maupun luar negeri seperti dari Eropa, Asia, Afrika, Selandia Baru, Australia, Amerika Serikat, dan Kanada.
Penulis : Ridho Pambudi