Jakarta (Greeners) – Indonesia Outdoor Festival (INDOFEST) mengajak ratusan orang terlibat dalam kegiatan aksi bersih sungai ciliwung “Mulung Sampah Ciliwung” di Delta 15 Ciliwung-Bogor. Aksi ini merupakan hasil kolaborasi antara INDOFEST dan Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) Bogor.
Project Officer INDOFEST Niken Saraswati menyebutkan bahwa sejak tahun 2016, INDOFEST fokus dalam pameran peralatan dan perlengkapan outdoor. Seiring berjalannya waktu, INDOFEST perlahan dan pasti berubah menjadi sebuah komunitas yang memiliki kesamaan dalam berkegiatan ruang luar atau petualang.
“Sejalan dengan tujuan keberlangsungan atau sustainability global, INDOFEST kali ini mengangkat tema G.E.A.R (Green, Equality, Action, Responsibility). INDOFEST mengajak khalayak ramai untuk memulai menjaga keberlangsungan lingkungan tempat kita hidup dengan tanggung jawab kecil, yaitu peduli dengan sampah yang dihasilkan oleh setiap individu,” kata Saraswati lewat keterangan tertulisnya, Sabtu (4/5).
Sungai Ciliwung adalah nadi kehidupan bagi jutaan penduduk di wilayah Jabodetabek. Ciliwung juga menjadi sumber kehidupan bagi berbagai flora dan fauna, serta menopang aktivitas ekonomi dan budaya masyarakat sekitar.
BACA JUGA: PUPR Siapkan Proyek Normalisasi Sungai Ciliwung untuk Kurangi Run Off
Namun, Sungai Ciliwung kini terancam oleh tumpukan sampah yang sulit teratasi, seiring pesatnya perkembangan kawasan Jabodetabek. Sampah plastik, styrofoam, dan berbagai jenis sampah lainnya mencemari air sungai, merusak ekosistem, dan menimbulkan bau busuk yang menyengat. Kondisi ini bukan hanya merusak keindahan, tetapi juga membahayakan kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Melihat permasalahan itu, lewat semangat kolaborasi dan kepedulian, INDOFEST dan KPC Bogor mengajak seluruh pihak dalam aksi Mulung Sungai Ciliwung. INDOFEST dan KPC Bogor yakin bahwa setiap aksi kecil dapat berdampak besar.
Di samping itu, aksi bersih sungai Ciliwung juga telah lama KPC lakukan sejak tahun 2009. Tidak hanya melakukan aksi bersih-bersih Sungai, KPC turut memantau dan menelusuri sampah di Sungai Ciliwung kota Bogor.
Minimnya Kesadaran Masyarakat
Kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai masih minim. Selain itu, sistem pengelolaan sampah yang tidak memadai membuat Ciliwung semakin tercemar. Upaya pemilahan sampah juga masih belum optimal.
Pegiat Lingkungan dan Relawan KPC, Suparno Jumar mengatakan bahwa penanganan sampah dari hulu atau dari sumber sampah itu penting. Selain itu, penanganan sampah yang sudah terlanjur masuk ke sungai itu juga harus ditangani.
BACA JUGA: Peni Susanti, Terus Berjuang Benahi Sungai Ciliwung
“Ini menjadi upaya kami bersama-sama dengan teman-teman komunitas, pegerak kegiatan outdoor, juga pemerintah, serta program-program yang relevan dengan kegiatan ini dalam rangka me-recovery ekosistem sungai. Bisa jadi, sungai saat ini menanggung beban cukup berat. Mereka bisa me-recovery, tapi perlu waktu lama. Oleh karena itu, kita coba rekayasa dengan kegiatan-kegiatan yang sifatnya edukatif dan mudah-mudahan juga memantik pihak lain untuk melakukan upaya yang sama,” ungkap Suparno.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia