Jakarta (Greeners) – Masalah sampah masih menjadi masalah yang cukup besar di Indonesia, khususnya di kota-kota besar. Dirjen Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Tuti Hendrawati Mintarsih mengatakan bahwa masalah sampah dan limbah ini sampai masuk sebagai salah satu ornamen pengurangan emisi sebesar 0,8 sampai 1 persen dari target pengurangan emisi 2020-2030 dalam National Determined Contributions (NDC).
Hal itu disampaikan Tuti usai membuka kegiatan Hello Nature 2016 di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta, Sabtu (26/11). Menurutnya, selama ini pemerintah sudah seringkali mendorong masyarakat, pengusaha maupun pemerintah untuk peduli terhadap sampah yang mereka hasilkan.
Telah banyak regulasi yang dibuat dan dikeluarkan oleh pemerintah. Namun ia berpandangan, seluruh regulasi tersebut tidak akan berjalan dengan baik jika pemahaman di tingkat tapak atau masyarakat tidak diketahui atau bahkan tidak diimplementasikan.
“Kita itu sudah punya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, PP 81 tentang sampah rumah tangga dan sejenis rumah tangga, serta Standart Operasional Prosedur yang salah satunya tentang less waste event. Tapi diluar semua itu, pemahaman masyarakat sangatlah penting,” tuturnya kepada Greeners.
Melalui kegiatan Hello Nature 2016, ia berharap masyarakat, komunitas dan perusahaan bisa belajar, mengetahui dan peduli terhadap sampah yang dihasilkan serta bagaimana cara mengelolanya hingga menjadi barang yang bernilai jual.
“Ini menjadi penting karena tidak semua sampah layak di buang ke tempat pembuangan akhir,” tambahnya.
Ketua Panitia Hello Nature 2016 Syaiful Rochman dalam sambutannya menjelaskan bahwa Hello Nature yang digelar pada tanggal 26 hingga 27 November 2016 ini akan berkomitmen menerapkan pengelolaan sampahnya seperti yang diperintahkan di dalam imbauan tentang Pengelolaan Sampah Pada Penyelenggaraan Acara atau event yang telah dibuat oleh KLHK dan Greeners.
“Dahulu itu konotasinya kalau acaranya besar pasti sampahnya besar. Nah, melalui acara ini kami berencana akan menerapkan pedoman pengelolaan sampah untuk event yang diluncurkan oleh KLHK di sini. Jadi event ini akan menjadi event pertama yang mengelola sampahnya sendiri,” imbuhnya.
Hello Nature 2016, lanjutnya, menerapkan sistem pengelolaan sampah yang belum banyak dilakukan oleh petugas kebersihan pada penyelenggaraan acara kebanyakan. Ia mengatakan bahwa nantinya akan ada sistem pemilahan sampah menurut jenisnya yang dilakukan sesuai dengan perintah UU Gubernur 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
“Yang pasti pada kegiatan ini, untuk pertamakalinya dalam penyelenggaraan sebuah acara, divisi yang paling besar adalah divisi pengelolaan sampah. Hampir 30 persennya itu bertugas mengurusi sampah,” tuturnya.
Sebagai Informasi, Hello Nature 2016 digelar untuk meningkatkan kesadaran warga kota akan pentingnya pelestarian keanekaragaman hayati dan lingkungan hidup. Pembukaan Hello Nature 2016 ditandai dengan ditandatanganinya Piagam Puspa Satwa Indonesia.
Selain itu juga ada beberapa wahana dalam event dengan berbagai macam aktifitas menarik seperti Natural Kids Area yang di dalamnya ada wahana petting zoo, naik kuda, outbond dan Hunting Biodiversity.
Setiap harinya akan digelar seminar dengan tema “Climate Change & Biodiversity Issues” yang ditujukan untuk mahasiswa dan umum. Selain itu terdapat kantin makanan dengan konsep healthy food dan eco friendly packaging serta diskusi musik yang dilakukan oleh musisi dan tokoh lingkungan hidup seperti Navicula dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi).
Penulis: Danny Kosasih