Jakarta (Greeners) – Jurnalisme lingkungan berperan penting dalam mengangkat fakta hingga membentuk solusi bagi permasalahan lingkungan hidup. Dalam edisi Editorial Trip di Bandung, Greeners.co menggelar Campus Visit di UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan mengenalkan jurnalisme lingkungan kepada mahasiswa.
Jurnalisme lingkungan adalah cabang ilmu dari jurnalisme yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan. Hal itu demi kelangsungan kehidupan saat ini dan masa depan.
Para mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi turut hadir dalam kegiatan campus visit ini. Bersama Dosen Ilmu Komunikasi Jurnalistik UIN Bandung, Dono Darsono, Greeners.Co membahas jurnalisme lingkungan dari berbagai perspektif.
Dono mengatakan, jurnalisme lingkungan berperan penting sebagai alat sosial dalam menguatkan dan mengoreksi pemerintah dalam gerakan jurnalisme pembangunan.
BACA JUGA: Walking Tour, Wisata yang Menyehatkan dan Ramah Lingkungan
“Jurnalisme lingkungan dalam jurnalisme pembangunan perlu hadir karena jurnalisme lingkungan itu akan mencoba mengoreksi jurnalisme pembangunan,” ungkap Dono dalam kegiatan Campus Visit Editorial Trip Greeners.Co Bandung, baru-baru ini.
Dono melanjutkan, para pelaku media di Indonesia juga perlu sadar akan kehancuran lingkungan hidup. Apalagi, ke depannya menggali isu lingkungan dan iklim lebih dalam akan menjadi hal yang menarik.
Wartawan Perlu Mencerminkan Peduli Lingkungan
Menurut Dono, profesi wartawan lingkungan tidak hanya berperan menggali informasi dan menghasilkan tulisan tentang lingkungan. Wartawan juga perlu mencerminkan dirinya untuk lebih peduli lingkungan.
“Wartawan yang bekerja di media yang kontennya lebih ke lingkungan, perlu menyadarkan pembacanya, dan juga kepada dirinya. Apalagi kalau wartawannya sadar lingkungan, baru di-explore ke masyarakat,” tambah Dono.
Oleh karena itu, lanjutnya, wartawan harus memiliki sikap peduli lingkungan. Itu merupakan bukti bahwa wartawan lingkungan tidak sekadar menyuarakan peduli lingkungan kepada para pembaca, melainkan juga perlu mencerminkannya dalam dirinya.
Kenalkan Cap Cukil ke Mahasiswa
Dalam rangka campus visit di Editorial Trip Bandung ini, Greeners.Co tidak hanya mengadakan talkshow. Ada banyak keseruan lainnya, misalnya mengenalkan cap cukil ke mahasiswa. Inisiasi ini untuk memperkenalkan teknik cetak tinggi.
Cap cukil adalah transfer visual ke media dengan menggunakan bidang dengan bahan karet lino. Karet tersebut menggunakan ukiran dengan desain bernuansa flora dan dicat tekstil yang bisa digunakan berulang kali. Kemudian, karet tersebut bisa ditransfer dengan cara dicap ke media yang digunakan, yaitu totebag.
BACA JUGA: Atasi Sampah di Bandung, Greeners.co Gelar Bincang Komunitas
Uniknya, cap cukil ini bisa melatih ketelitian dan keselarasan bentuk dalam menghasilkan sebuah gambar dengan proporsi yang baik dari aspek layout.
“Bidang kesenian ini mudah, cuma butuh ketelitian. Dari kegiatan ini juga harapannya para mahasiswa bisa berkreativitas lebih tinggi lagi. Tidak hanya mengenal sablon sebagai teknik transfer gambar ke sebuah media pakai, melainkan ada teknik cap cukil yang mampu menghasilkan gambar lebih terasa handmade. Sebab, keseluruhan proses pembuatannya manual,” ujar Creative Support Greeners.Co, Kalianda Ghulam Besari.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia