Jakarta (Greeners) – Green Movement di Synchronize Festival 2019 bukan hanya sekadar kampanye semata. Inisiatif ini didukung oleh aksi nyata semua orang di dalamnya, termasuk para sponsor maupun penonton yang menerapkan empat pilar Green Movement, yakni internal change behavior, bring your own tumbler, bike to synchronize, dan penerapan waste management pada event.
Keempat pilar ini terasa pada setiap sudut penyelenggaraan Synchronize Festival. Seperti aturan membawa wadah minum (tumbler) bagi seluruh panitia dan pengisi acara, serta disediakan Water Station yang bisa digunakan oleh seluruh panitia dan pengunjung festival untuk isi ulang tumbler-nya.
“Jadi, kita melihat bahwa dampak dari sebuah festival yang kita jalankan dengan semua kesenangan kita ini berpotensi menghasilkan sesuatu yang kurang baik ke lingkungan, artinya pengelolaannya harus bisa dipertanggungjawabkan. Kami belajar dari semua orang yang sudah berpengalaman untuk membentuk empat pilar tersebut. Kita tau mengurangi walaupun belum bisa menghilangkan,” ujar David Karto selaku Festival Director Synchronize Festival kepada Greeners, Sabtu (05/10/2019).
Selain itu, pihak penyelenggara juga menyediakan sarana dan fasilitas yang memadai untuk menunjang partisipasi para pengunjung. Selain fasilitas Water Station, panitia juga mengajak pengunjung untuk menggunakan public transport dan menggelar Bike To Synchronize dengan titik mulai di Plaza Blok M pada pukul 16:00 WIB menuju Gambir Expo Kemayoran. Area parkir sepeda pun tersedia khusus bagi para pesepeda yang hendak hadir ke Synchronize Festival.
“Dengan estimasi 25 ribu pengunjung per hari, respon pengunjung untuk bring your own tumbler ini seru banget. Ada pandangan dan suasana yang berbeda dari festival dengan sepanjang mata memandang pasti ada yang membawa tumbler dengan koleksi tumbler mereka masing-masing. Jadi ketika pintu masuk minuman dari luar tidak diperbolehkan masuk kecuali bawa tumbler,” ujar David.
Waste Management yang diterapkan di Synchronize Festival mengadopsi pedoman Less Waste Event, selain menyediakan wadah sampah terpilah (Food Waste, Daur Ulang dan Residu) sampah Synchronize Festival dikelola dan disalurkan dengan benar sesuai dengan jenisnya dengan total sebanyak 1,6 ton sampah terhitung pada akhir pelaksanaan hari pertama (4 Oktober).
Salah satu sudut yang juga menarik adalah Upcycling Project di selasar Gambir Expo yang mengolah bahan bekas promosi berupa umbul-umbul dan baliho bekas untuk dijadikan produk yang memiliki nilai. Serta aksi Green Power Electricity nampak terlihat di seluruh area Synchronize Festival 2019 dengan total 2,7 juta Volt Ampere (VA) sebagai sumber listrik yang ramah lingkungan dari PLN.
Melihat antusiasme para pengunjung, untuk ke depannya penyelenggara akan terus menerapkan Green Movement Synchronize Festival ini dan akan belajar banyak dalam penyelenggaraan di tahun pertama.
Pihak penyelenggara Synchronize Festival memiliki keyakinan bahwa aksi kecil dapat membawa dampak perubahan yang besar bila dilakukan bersama-sama. Sehingga perubahan yang dimulai di festival dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari.
Penulis: Dewi Purningsih