Jakarta (Greeners) – Gaya hidup dan pertumbuhan produk yang berkembang di dunia, khususnya di Indonesia, yang menggunakan hasil hutan sebagai dasar bahan baku menjadi salah satu pemicu kerusakan hutan dan menjadi ancaman keberlanjutan hutan.
Untuk itu Forest Stewardship Council Indonesia (FSC Indonesia) dengan para mitra yang salah satunya adalah Tetra Pak Indonesia, berkerjasama melakukan serangkaian kegiatan edukasi ke sekolah-sekolah dalam FSC Goes to School. FSC Goes to School pertama diadakan di Sekolah TK Hang Tuah 11 Pondok Labu Jakarta pada Rabu (10/05), sekaligus seremonial peluncuran program #Peduli Hutan Berawal Dari Rumah yang digagas FSC.
“Ini merupakan rangkaian acara untuk mensosialisasikan program FSC Indonesia. Kami baru saja meluncurkan program #Peduli Hutan Berawal dari Rumah. Program ini program edukasi konsumen yang bertujuan mengedukasi agar konsumen memilih produk-produk yang berasal dari hutan yang bertanggung jawab,” ujar Indra Setia Dewi, FSC Indonesia Business Development, kepada Greeners usai acara.
FSC, lanjutnya, merupakan organisasi internasional non profit yang mendorong pengelolaan hutan yang bertanggung jawab. Oleh karena itu, FSC memandang perlu adanya program gerakan konsumsi yang bertanggung jawab agar konsumen menyadari pentingnya memilih produk yang aman dikonsumsi bagi lingkungan.
Ditemui di tempat yang sama, Kepala Sekolah TK Hang Tuah 11 Fitriah Handayani menyatakan dukungannya terhadap program ini. “Untuk memulai (program ini ) di TK, ini bagus sekali untuk pengenalan ke anak-anak mengenai ramah lingkungan. Mungkin ada guru yang menjelaskan dengan tema tanaman tapi tidak sampai sejauh ini. Tadi juga menjelaskan dengan gambar-gambar pentingnya menjaga hutan,” kata Fitriah.
TK Hang Tuah 11 sendiri, lanjut Fitriah, sudah membiasakan murid-muridnya menjaga keindahan lingkungan, diantaranya dengan “Operasi Semut”. Kegiatan ini bertujuan membiasakan setiap murid agar membuang sampah dari sampah yang terkecil ke tempat sampah. Meski demikian, ia berharap kebiasaan ini juga dicontohkan oleh para orangtua murid dalam kehidupan sehari-hari.
“Pendidikan yang paling besar, sekitar 80 persen itu adalah pendidikan di lingkungan keluarga, kalau di sekolah hanya 20 persen. Pesan saya ke orangtua, tolong sikapi dengan bijak lingkungan yang ada di sekitar kita,” kata Fitriah menambahkan.
Sebagai informasi, program #Peduli Hutan Berawal Dari Rumah merupakan program pertama yang diselenggarakan oleh FSC Indonesia. Program ini dikampanyekan oleh FSC Indonesia bersama Tetra Pak Indonesia melalui rangkaian roadshow di lima sekolah tingkat Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Dasar (SD) di wilayah Jabodetabek.
Program yang bekerjasama dengan Tetra Pak Indonesia dan mitra usahanya ini diisi dengan berbagai macam kegiatan diantaranya perlombaan anak-anak, Seminar untuk Orang tua (ibu), Story Telling, pameran kerajinan anak, pentas seni anak dan kegiatan kreatif lainnya yang diinisiasi bersama oleh FSC dan para guru di sekolah bertemakan lingkungan, pengurangan dampak limbah dan pemanfaatan ulang limbah.
Dalam siaran persnya, Reza Andreanto, Tetra Pak Indonesia Environment Manager, menyatakan mendukung inisiatif FSC melakukan serangkaian roadshow di tingkat sekolah. Menurutnya, penggunaan label FSC pada kemasan Tetra Pak sebagai bentuk tanggung jawab untuk memastikan bahwa serat kertas yang digunakan untuk kemasan Tetra Pak berasal dari sumber-sumber terkendali yang dikelola secara bertanggung jawab, tersertifikasi dan terverifikasi secara independen.
“Bagi Tetra Pak, pendekatan yang menekankan pola keberlanjutan sangatlah penting untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup kita bersama. Hal ini kami lakukan melalui program edukasi lingkungan dan daur ulang kemasan karton di sepanjang rantai nilai dengan dimulai sejak dari tingkat sekolah,” kata Reza.
Penulis: Renty Hutahaean