Festival Jejak Pangan Lestari Rayakan Keberagaman Pangan Lokal

Reading time: 2 menit
Festival Jejak Pangan Lestari merayakan keberagaman pangan lokal. Foto: Dini Jembar Wardani
Festival Jejak Pangan Lestari merayakan keberagaman pangan lokal. Foto: Dini Jembar Wardani

Jakarta (Greeners) – Koalisi Sistem Pangan Lestari (KSPL) merayakan kolaborasi dengan para mitranya yang bergerak di bidang pangan berkelanjutan melalui Festival Jejak Pangan Lestari di Jakarta, Jumat, 25 Oktober 2024. Festival ini menjadi ajang bagi para komunitas dan usaha pangan lokal untuk memperkenalkan kepada publik beragam pangan lokal yang berkelanjutan.

KSPL merupakan platform kolaborasi bagi komunitas yang berupaya mewujudkan sistem pangan yang memenuhi kebutuhan manusia, alam, dan iklim. Sebagai bagian dari jaringan global Food and Land Use Coalition (FOLU), KSPL beroperasi di tujuh negara, yaitu Indonesia, Kolombia, Etiopia, India, China, Kenya, dan Brasil.

Kepala Sekretariat KSPL, Gina Karina, mengungkapkan bahwa festival ini sangat menyenangkan. KSPL dapat berbagi informasi tentang pencapaian mereka dan mitranya selama hampir tujuh tahun.

“Harapannya, para pengunjung dapat kembali menyadari betapa beragamnya pangan lokal yang ada di Nusantara dan kekayaan ini perlu terus kita lestarikan,” tutur Gina dalam konferensi pers.

Saat ini, KSPL memiliki 12 mitra utama yang berkolaborasi dalam menciptakan transformasi sistem pangan di Indonesia. Mitra-mitra tersebut antara lain CIFOR-ICRAF, CIPS, EntreVA, Garda Pangan, Yayasan Humanis, IBCSD, Yayasan KEHATI, KRKP, Parongpong RAW Lab, Systemiq, dan WRI Indonesia.

BACA JUGA: Sentuhan Alam di Rumah Mahika: Mengukir Jejak Pangan Lestari

Festival ini dihadiri oleh ratusan peserta, termasuk pemerintah, organisasi masyarakat sipil, komunitas, dan masyarakat umum. Uniknya, para peserta diajak untuk mengenal berbagai produk olahan lokal Nusantara. Beberapa di antaranya termasuk lapet ubi, gethuk lindri, barongko, cookies sorgum, dan talam keladi.

Acara ini juga menghadirkan lokakarya urban farming, demo masak, dan bincang-bincang publik. Dengan beragam kegiatan tersebut, peserta bisa lebih terlibat dan belajar tentang keberlanjutan pangan dengan cara yang menyenangkan.

Festival Jejak Pangan Lestari merayakan keberagaman pangan lokal. Foto: Dini Jembar Wardani

Festival Jejak Pangan Lestari merayakan keberagaman pangan lokal. Foto: Dini Jembar Wardani

KSPL Berperan Penting

Sementara itu, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas juga berperan penting dalam mendorong transformasi sistem pangan. Mereka memastikan bahwa nilai-nilai ekoregionalisasi dan keberlanjutan terintegrasi dalam rencana pembangunan nasional terkait sistem pangan.

Koordinator Bidang Pangan, Direktorat Pangan dan Pertanian Bappenas, Ifan Martino, menyatakan bahwa KSPL telah menjadi mitra strategis dalam pembangunan pangan. Menurutnya, KSPL memberikan masukan yang lebih baik dan implementatif. Sebab, KSPL memiliki pandangan yang lebih mikro, yang kadang tidak dapat pemerintah lihat.

“Hal ini memungkinkan kita untuk memahami aspek-aspek yang dapat kita pelajari dan adopsi ke dalam kebijakan sistem pangan di Indonesia,” ujar Ifan.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top