Festival Ciliwung Aksi Nyata untuk Pulihkan Sungai Ciliwung

Reading time: 2 menit
Festival Ciliwung. Foto: KLHK
Festival Ciliwung. Foto: KLHK

Jakarta (Greeners) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar Festival Ciliwung 2024 sebagai rangkaian Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Festival itu merupakan perwujudan aksi nyata untuk memulihkan dan menjaga kelestarian Sungai Ciliwung.

Menteri LHK, Siti Nurbaya mengatakan bahwa rangkaian acara ini merupakan tindak lanjut dari hasil Ministerial Declaration On “Water For Shared Prosperity pada World Water Forum ke-10 di Bali.

“Salah satu komitmen yang disepakati adalah mendorong konservasi, perlindungan, dan keberlanjutan sumber daya air. Termasuk air tanah, sebagai elemen penting untuk aktivitas manusia dan ekosistem, melalui pengembangan pengelolaan air yang berkelanjutan,” ujar Siti dalam sambutannya di Depok, Sabtu (15/6).

Ia mengungkapkan, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, pemerintah memprioritaskan pemulihan 15 Daerah Aliran Sungai (DAS). Salah satunya adalah Sungai Ciliwung.

Sungai Ciliwung merupakan sungai strategis nasional dan ikon Kota Jakarta. Sungai itu membentang sepanjang 119 kilometer (km) dari hulu di Kabupaten Bogor hingga hilir di Jakarta Utara.

BACA JUGA: 1.332 Pohon di Sungai Ciliwung Terlilit Sampah Plastik

“Berdasarkan data status mutu air tahun 2023, sebanyak 18% status mutu air berada dalam kategori memenuhi baku mutu. Kemudian, sebanyak 66% masuk ke dalam kategori cemar ringan, 16% dalam kategori cemar sedang, dan 0,3% dalam kategori cemar berat. Data ini menunjukkan masih perlunya tindakan pengendalian pencemaran air untuk meningkatkan persentase air yang memenuhi baku mutu,” jelas Siti.

Siti mengapresiasi para stakeholder yang terlibat langsung dalam menjaga Sungai Ciliwung. Apresiasi itu ia sampaikan kepada 37 komunitas masyarakat peduli Sungai Ciliwung, Pemerintah Kota Depok, PT Pertamina (Persero), para aktivis, dan media massa yang telah bahu-membahu menjaga kelestarian Sungai Ciliwung.

Festival Ciliwung. Foto: KLHK

Festival Ciliwung. Foto: KLHK

Komunitas Berkomitmen Jaga Sungai Ciliwung

Sementara itu, pada kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan komitmen komunitas untuk menjaga Sungai Ciliwung tetap lestari. Terdapat 15 komunitas yang mewakili dari 32 komunitas yang ada untuk melakukan penandatanganan.

Ketua Komunitas Peduli Sungai, Hidayat mengatakan, upaya-upaya masyarakat dalam menjaga kelestarian Sungai Ciliwung ini bisa mewujudkan sungai tersebut menjadi tempat untuk berwisata.

Selain itu, KLHK berkomitmen untuk memperbaiki kualitas Sungai Ciliwung dengan memasang 6 alat pantau otomatis dan 60 titik pantau kualitas air manual. KLHK juga telah membangun 53 unit infrastruktur pengolahan air limbah dan mendorong pelibatan masyarakat melalui 37 komunitas di Sungai Ciliwung.

“Strategi pengendalian pencemaran air ini pemerintah lakukan dengan menetapkan regulasi terkait pengelolaan limbah, pengembangan teknologi hijau, serta pembangunan infrastruktur hijau,” imbuh Siti.

BACA JUGA: Produsen Perlu Ubah Mindset Agar Tak Hasilkan Sampah Plastik

Siti menambahkan, pendekatan pentaheliks yang melibatkan pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta, media, akademisi, dan masyarakat, sangat penting untuk menjaga keberlanjutan ekosistem sungai. KLHK juga mengajak semua pihak, termasuk dunia usaha, untuk berkontribusi melalui inisiatif pengelolaan dana CSR.

Menurut Siti, Festival Ciliwung ini dapat menjadi inovasi kunci dalam penyelesaian krisis lingkungan melalui pendekatan holistik. Sebab, festival ini bisa melibatkan masyarakat, pemerintah, dunia usaha, dan komunitas dalam upaya rehabilitasi ekosistem dan pengendalian pencemaran sungai.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top