Jakarta (Greeners) – Dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024 pada 21 Februari, Ecological Observation and Wetland Conservations (Ecoton) mengajak masyarakat untuk melihat wujud mikroplastik lewat mikroskop. Kegiatan itu merupakan salah satu rangkaian dari kampanye pengurangan plastik sekali pakai yang Ecoton laksanakan saat car free day (CFD) di Gresik, Minggu (25/2).
Peneliti mikroplastik Ecoton, Rafika Aprilianti mengatakan dirinya merasa sedih karena masih banyak pengunjung CFD yang memakai kemasan plastik sekali pakai sebagai bungkus makanan.
“Sebenarnya, terdapat dampak kesehatan ketika memakai kemasan plastik sebagai bungkus makan. Apalagi, makanan dalam keadaan panas. Senyawa kimia beracun dan mikroplastik akan lepas dan luruh sehingga mengkontaminasi makananan itu sendiri,” kata Rafika di Gresik, Minggu (25/2).
BACA JUGA: HPSN 2024: Saatnya Menilik Sampah Spesifik
Sebelumnya, Ecoton pun telah merilis penelitian bahwa mikroplastik ada di dalam tubuh hewan air tawar seperti yuyu (kepiting), kerang, ikan dan udang.
Lulusan Universitas Islam Negeri Malang ini sengaja memboyong alat laboratorium seperti mikroskop untuk menunjukkan rupa mikroplastik kepada masyarakat. Sehingga, masyarakat bisa melihat langsung wujud polusi plastik yang bisa menganggu kesehatan mereka itu.
“Contohnya, mikroplastik yang faktanya telah tertelan oleh manusia melalui makanan. Jadi, harapannya setelah mereka tahu, bisa mengurangi kemasan plastik sekali pakai,” tambahnya.
Ecoton Edukasi Bahayanya Plastik Sekali Pakai
Pada kampanye tersebut, Ecoton juga menggandeng Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik, dan Komunitas Aksi Brantas untuk mengedukasi masyarakat terkait bahaya plastik sekali pakai. Kali ini, edukasi yang mereka lakukan cukup unik. Misalnya, edukasi science polusi mikroplastik dengan mikroskop, hingga menggunakan kostum karakter Yuyu besar dan grebek kantong plastik.
Staf DLH Kabupaten Gresik, Nurul Fadhilah menjelaskan kegiatan ini merupakan kolaborasi pentahelix dengan banyak pihak. Ia merasa terbantu dengan adanya kampanye Ecoton karena bisa lebih luas mengedukasi masyarakat.
BACA JUGA: HPSN 2023, Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat
“Kami memiliki Tim Penyuluh Gresik Kawasan Merdeka Sampah (GKMS) yang bisa mengedukasi masyarakat luas untuk kurangi kantong kresek dengan grebek kantong plastik. Hal itu bisa dilakukan dengan cara menggantinya dengan tas kain guna ulang,” tegas Nurul.
Sementara itu, dalam kegiatan ini juga terdapat pameran promosi produk green business seperti produk pangan sehat bebas 5P. Misalnya, olahan kelor, kopi, madu hutan, dan ikan sungai. Kemudian, ada aneka ragam produk olahan sampah organik seperti kompos padat, eco enzym, maggot, dan kalsium cangkang telur.
“Produk ini memakai sedikit bungkus plastik sekali pakai. Bahkan, beberapa produk bisa refill sebagai kampanye pengemasan produk ramah lingkungan,” tambah Rafika.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia