Jakarta (Greeners) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta meluncurkan platform e-Bank Sampah Jakarta pada Kamis (12/12). Platform banksampah.jakarta.go.id ini untuk mempermudah pengelolaan bank sampah sekaligus mendorong warga Jakarta terdaftar sebagai nasabah bank sampah sebagai upaya pengurangan sampah.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya mendukung kebijakan pembebasan retribusi kebersihan bagi warga yang aktif memilah sampah dan bertransaksi di bank sampah. Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menjelaskan bahwa peluncuran platform ini bertujuan memperkuat sistem bank sampah di Jakarta.
“Dengan platform e-Bank Sampah Jakarta, semua bank sampah yang ada dapat terintegrasi sehingga mempermudah pelayanan, pelaporan data, dan penyebaran informasi terkait lokasi serta harga sampah yang berlaku,” ujar Asep lewat keterangan tertulisnya, Kamis (12/12).
BACA JUGA: Bank Sampah GESIT Tawarkan Produk Isi Ulang untuk Atasi Plastik
Selain itu, platform ini juga memfasilitasi warga yang ingin mendapatkan pembebasan retribusi kebersihan. Caranya adalah dengan menjadi nasabah bank sampah, dan warga diimbau untuk segera mendaftar melalui platform ini.
“Mendaftar di platform e-Bank Sampah Jakarta adalah langkah awal untuk mendapatkan pembebasan retribusi kebersihan. Kami harap seluruh warga dapat memanfaatkan sistem ini dan memilih menjadi nasabah bank sampah terdekat dari tempat tinggal masing-masing,” kata Asep.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa terdapat beberapa aturan teknis yang perlu warga ikuti. Warga wajib menjadi nasabah aktif di bank sampah yang terdaftar. Selain itu, jika sudah ada seorang dalam ID Rumah Tinggal yang menjadi anggota aktif bank sampah, maka seluruh rumah tinggal tersebut akan terbebas dari kewajiban membayar retribusi kebersihan.
DKI Targetkan Bentuk 3.200 Bank Sampah
Asep menambahkan, saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan pembentukan 3.020 unit bank sampah baru. Mereka juga menargetkan reaktivasi 1.980 unit bank sampah yang sebelumnya tidak aktif, serta optimalisasi 1.431 unit bank sampah yang sudah berjalan. Upaya ini sejalan dengan arahan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq yang mendorong pengelolaan sampah berbasis masyarakat melalui penguatan bank sampah.
Platform e-Bank Sampah Jakarta juga memungkinkan DLH untuk mengawasi dan mengendalikan operasional bank sampah di wilayah DKI Jakarta. Dengan integrasi data, evaluasi terhadap keberhasilan bank sampah dalam mengurangi timbulan sampah juga dapat dilakukan dengan lebih akurat.
BACA JUGA: Manusia Hasilkan Sampah Tiap Hari, Kolaborasi untuk Mengatasinya
Menurut Asep, sistem ini adalah solusi digital untuk mengoptimalkan pengurangan sampah dari sumbernya. “Kami ingin warga Jakarta lebih terlibat aktif dalam pengurangan sampah. Dengan memilah sampah dan menjadi nasabah bank sampah, kita tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi,” jelasnya.
Langkah ini juga menjadi bagian penting dalam upaya menciptakan Jakarta yang lebih bersih, ramah lingkungan, dan bebas sampah.
“Bank sampah adalah salah satu pilar penting pengelolaan sampah di Jakarta. Kami yakin, melalui e-Bank Sampah Jakarta, target pengurangan dapat tercapai,” ujar Asep.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia