Jakarta (Greeners) – Pameran tahunan terbesar di Asia Tenggara, Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair Kemayoran kembali berlangsung di JIEXPO Kemayoran pada 12 Juni-14 Juli 2024. Sebagai produsen minuman, Coca Cola menghadirkan booth ‘Botol Jadi Botol’ untuk mengumpulkan sampah botol plastik di PRJ. Botol-botol itu selanjutnya mereka daur ulang.
Festival tahunan yang terselenggara di Jakarta ini memicu antusiasme pengunjung untuk berbondong-bondong datang ke sana. Potensi timbulan sampah dari para pengunjung juga terus bertambah.
Menyikapi hal tersebut, Coca Cola berinisiatif untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan dengan menerapkan pengelolaan sampah. Salah satunya menyediakan keranjang besar untuk menampung ribuan sampah botol plastik dari para pengunjung.
Fasilitas yang Coca Cola sediakan ini menjadi sebuah upaya untuk mengurangi penumpukan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Selain itu, para pengunjung pun bisa ikut membantu mengumpulkan sampah botol plastik untuk daur ulang. Ini juga merupakan sebuah komitmen Coca Cola untuk mewujudkan pengurangan sampah 30 persen pada tahun 2029 oleh produsen.
BACA JUGA: Bank Sampah GESIT Tawarkan Produk Isi Ulang untuk Atasi Plastik
Head of Sustainability Coca-Cola Europacific Partners Indonesia, Natasha Gabriella mengatakan saat ini Coca Cola telah melakukan investasi. Mereka mendaur ulang sampah kemasan botol plastik menjadi kemasan botol yang terbuat dari 100 % plastik PET daur ulang (rPET)
“Pada tahun 2030, kami memiliki target 100 persen botol PET bisa kami tarik kembali. Kami berkomitmen untuk mendukung ekonomi sirkular dan mendukung emisi nol bersih,” ucap Natasha dalam Talkshow Jaga Indonesia, Membangun Sistem Daur Ulang Berbasis Komunitas untuk Perubahan Sosial yang Positif di Jakarta Fair, Kemayoran, Selasa (10/7).
Coca Cola Berikan Peluang Ekonomi
Kepala Subdirektorat Tata Laksana Produsen Direktorat Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Ujang Solihin Sidik mengatakan bahwa PET merupakan jenis plastik yang paling mudah didaur ulang. Hasil dari daur ulang material tersebut juga dapat digunakan kembali.
“Inilah yang disebut sirkular ekonomi. Plastik tersebut terus berputar penggunaannya sehingga tidak menumpuk menjadi sampah,” kata Ujang.
Menurut Ujang, dengan menggunakan botol hasil daur ulang plastik PET ini bisa menghemat material pembuatan plastik untuk botol baru. Salah satunya menghemat penggunaan minyak bumi.
BACA JUGA: Manusia Hasilkan Sampah Tiap Hari, Kolaborasi untuk Mengatasinya
Sementara itu, ekonomi sirkular yang Coca Cola jalankan juga membuka sebuah peluang ekonomi untuk berbagai pihak. Dalam eksosistem ini, ada banyak pihak yang terlibat seperti pemulung, bank sampah, hingga pihak daur ulang. Mereka yang turut ikut dalam melakukan daur ulang ini bisa memiliki sumber pendapatan tambahan dari sampah.
“Kami telah menjaring mereka dari sisi pendapatan, ada improvement kerja sama dengan bank sampah. Masyarakat juga bisa menjual sampah yang memiliki nilai daur ulang ke bank sampah, sehingga mereka bisa mendapatkan keuntungan dari sampah tersebut,” tambah Natasha.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia