Bandung (Greeners) – Ibadah puasa tidak menghalangi River Cleanup Indonesia melakukan aksi bersih-bersih sungai dari sampah. Organisasi non profit yang bergerak dalam bidang lingkungan ini, mengadakan Afternoon Cleanup Walk di beberapa titik Sungai Cikapundung, Bandung, Sabtu (15/4).
Tak hanya membersihkan sungai saja, River Cleanup juga mengajak partisipan untuk memungut sampah di sepanjang Jalan Braga, Kota Bandung. Sejumlah komunitas ikut serta dalam Afternoon Cleanup Walk ini. Uniknya, peserta yang terlibat tidak hanya anak muda tetapi juga anak-anak ikut memungut sampah.
Kegiatan ini dimulai dari titik kumpul yang berlokasi di Cikapundung Riverspot. Lantunan musik perkusi dari barang bekas meramaikan aksi ini.
Sebelum melakukan aksi, 48 warriors bersiap memakai sarung tangan berbahan eco friendly dan karung untuk mengumpulkan sampah. Aksi ini juga terbagi menjadi beberapa kelompok yang dipimpin oleh captain warriors. Kegiatan mereka awali dengan membersihkan sungai selama 10 menit. Kemudian, berlanjut menyusuri Jalan Braga untuk memungut sampah dan berakhir di daerah Cibunut.
Selama 60 menit melakukan aksi, sampah yang terkumpul sebanyak 51,57 kilogram. Sampah tersebut termasuk 2.116 puntung rokok seberat 1,01 kg dan 10,05 kilogram kaca. Selain itu, adapula sampah lainnya seperti plastik dan tekstil sebanyak 40,51 kilogram.
Luncurkan Ecobin untuk Atasi Timbulan Sampah
Selain mengadakan kegiatan Afternoon Cleanup Walk, River Cleanup Indonesia juga meluncurkan Ecobin pertamanya di Jalan Braga, Kota Bandung. Ecobin merupakan salah satu upaya untuk mencegah tumpukan sampah.
“Jadi kalau di hulunya kita cleanup, di hilirnya kita mencegah agar tidak adanya penumpukan sampah,” kata Project Manager River Cleanup Indonesia, Egar Anugrah di lokasi.
Penggunaan Ecobin untuk berbagai jenis sampah plastik. Jika sudah terkumpul akan bank sampah induk Kota Bandung, di bawah pengelolaan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung kelola.
Uniknya, material Ecobin ini merupakan pencampuran antara plastik recycling dan logam karya Precious Plastic Bandung.
“Ecobin ini bukan sekadar tempat pengumpulan sampah, tetapi juga menjadi sebuah karya seni,” ungkap Egar.
Ruang Diskusi Bersama Komunitas
Seusai membersihkan sampah di hulu dan hilir, River Cleanup Indonesia juga diskusi bersama komunitas yang terlibat. Diskusi berlangsung setelah buka puasa di Cibunut. Menurut Egar, kegiatan ini bukan hanya sekadar untuk cleanup saja tetapi juga menjadi ruang edukasi dan diskusi bersama para komunitas.
Komunitas yang telah mengikuti kegiatan ini akan saling berbagi cerita tentang pengalamannya dalam mengikuti kegiatan bersih-bersih sungai. KPA Biocita Formica UPI mengatakan, kegiatan ini menjadi pengalaman baru yang memberikan pengetahuan tentang jenis sampah yang berserakan di jalan maupun sungai.
Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan ITENAS juga berpandangan senada, mereka menyebut kegiatan ini sangat bermanfaat.
“Menurut saya kegiatan ini sangat bermanfaat sekali. Dengan mengikuti kegiatan ini, saya jadi mengetahui berbagai macam kategori sampah seperti residu, organik, dan lainnya,” ungkap Nisa kepada Greeners.
Tak hanya itu, diskusi ini menurut Egar juga bisa menjadi wadah untuk membangun kesadaran bahwa cleanup bisa di mana saja warriors lakukan walaupun tidak bersama River Cleanup Indonesia.
Penulis : Dini Jembar Wardani
Editor : Ari Rikin