Jakarta (Greeners) – British Council umumkan peluncuran kampanye dan program global bertajuk “The Climate Connection” dalam rangka mengatasi krisis iklim. Kampanye ini berlangsung bersamaan dengan pekan perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia hingga menjelang Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-26 (COP26) pada November mendatang.
“British Council mendukung tujuan COP26 untuk menyatukan orang-orang di seluruh dunia dalam mengatasi perubahan iklim,” ujar Hugh Moffatt, Country Director British Council Indonesia, melalui siaran tertulisnya, Selasa, (1/6/2021).
Menurut Moffatt, krisis iklim merupakan masalah global yang juga berhubungan dengan budaya. Organisasi yang bergerak di bidang pendidikan ini juga mendukung para pemuda untuk menemukan solusi inovatif dalam menghadapi tantangan global.
“Secara khusus, kami membantu para pemuda di Indonesia untuk mengasah keterampilan baru, menjadi warga negara yang aktif, dan memberikan kontribusi positif bagi dunia,” ucapnya.
“The Climate Connection” merupakan wadah bagi para pemuda di seluruh dunia untuk berbagi ide dan perspektif mengenai krisis iklim. Melalui forum tersebut para peserta dapat menghasilkan solusi terutama di bidang pendidikan, seni dan budaya, maupun sains. Inisiatif tersebut nantinya berwujud menjadi diskusi global, pameran seni dan sains, penelitian, hingga peluang pelatihan.
Generasi Muda Sadar Krisis Iklim
Menurut survei British Council terhadap hampir 40.000 generasi muda, mereka menyatakan bahwa krisis iklim merupakan masalah terbesar yang dihadapi dunia saat ini. Survei tersebut menyasar anak-anak muda usia 18-34 tahun di 36 negara termasuk negara-negara di G20.
Sebagai bagian dari kampanye dan program Climate Connection, British Council juga memiliki sejumlah kegiatan. Salah satu di antaranya dialog virtual dengan Presiden Konferensi COP26, Rt. Hon. Alok Sharma. Para pemimpin muda yang bergerak di bidang lingkungan di Indonesia pun ikut serta. Forum ini bertujuan mendorong para pemuda Indonesia untuk lebih terlibat dalam isu global yang sedang dihadapi masyarakat dunia.
Moffatt menyebut kegiatan ini dapat memberikan dorongan yang kuat terhadap pemuda-pemudi Indonesia. Misalnya, dalam menciptakan perubahan, mengingat Indonesia merupakan salah satu pemain utama dalam perubahan iklim global. “Peran pemuda adalah kunci untuk mitigasi dan adaptasi yang berkelanjutan dalam mengatasi perubahan iklim,” kata dia.
Sebagai Informasi, Inggris akan menjadi tuan rumah Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-26 (COP26) di Glasgow, Skotlandia, pada 1–12 November. British Council mendukung program Pemerintah Inggris agar acara COP26 menjadi paling inklusif. Lembaga ini juga menggunakan jejaringnya untuk menginspirasi masyarakat di seluruh dunia agar berpartisipasi dalam gerakan mengatasi krisis iklim.
Penulis: Zahra Shafira
Baca juga: #ClimateJusticeNow Desak Upaya Serius Atasi Krisis Iklim
Baca juga: Bhutan Menekel Krisis Iklim dan Pandemi Covid-19