BRIN Kembangkan PLTS Terapung Mobile Pertama di Indonesia

Reading time: 2 menit
BRIN mengembangkan PLTS terapung mobile pertama di Indonesia. Foto: BRIN
BRIN mengembangkan PLTS terapung mobile pertama di Indonesia. Foto: BRIN

Jakarta (Greeners) – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung mobile pertama di Indonesia. Inovasi ini dapat menjadi energi listrik alternatif yang ramah lingkungan.

PLTS terapung itu merupakan hasil inovasi dari para periset di Pusat Riset Konversi dan Konservasi Energi (PRKKE) BRIN. Inovasi tersebut dilatarbelakangi oleh potensi besar energi surya di Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa. Peneliti juga melihat bahwa masih ada keterbatasan lahan untuk pembangunan PLTS darat.

Perekayasa Ahli Utama yang tergabung dalam kelompok riset energi surya fotovoltaik di PRKKE – BRIN, Adjat Sudrajat berharap supaya PLTS ini mampu menjawab ketersediaan energi saat ini.

“PLTS terapung merupakan solusi untuk mengatasi keterbatasan ruang. Sebab, dapat terpasang di atas air seperti danau, waduk, dan laut,” ujar Adjat lewat keterangan tertulisnya, Selasa (24/6).

BACA JUGA: PLTS Terbesar di Indonesia Ada di Kupang

Kelebihan lain dari PLTS terapung adalah panel surya yang dipasang pada permukaan air tidak hanya dapat mengatasi keterbatasan ruang, tetapi juga meminimalisasi penguapan air. Selain itu, air di sekitar panel surya bertindak sebagai pendingin alami. Hal itu dapat meningkatkan efisiensi dan hasil energi secara keseluruhan.

Adjat menambahkan, sistem PLTS terapung mobile dapat menjadi suplai energi pompa untuk irigasi pertanian.

“Pada tahun 2023, kami membuat desain sistem PLTS terapung untuk sistem PLTS irigasi pertanian di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah,” jelas Adjat.

Perekayasa Ahli Utama BRIN Adjat Sudrajat. Foto: BRIN

Perekayasa Ahli Utama BRIN Adjat Sudrajat. Foto: BRIN

BRIN Terinspirasi dari Irigasi Pertanian di Wonogiri

Sebelumnya, BRIN terinspirasi dengan mobilitas mesin diesel untuk kebutuhan irigasi pertanian di Wonogiri. Akhirnya, kelompok riset energi surya fotovoltaik BRIN merancang Sistem Pompa PLTS Terapung yang dapat berpindah tempat atau Mobile Floating Photovoltaic Pump.

“Pada tahun 2024 ini kami sedang mencoba prototype Mobile Floating Photovoltaic Pump berkapasitas 2,5 KWp. Sistem ini terdiri dari integrasi sistem pengapung, sistem pompa air tenaga surya, dan sistem penggerak,” kata Adjat.

Adjat berharap penggunaan sistem Mobile Floating Photovoltaic Pump ini dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian karena pengairan tersedia sepanjang tahun. Sehingga, musim tanam menjadi lebih panjang. Selain itu, sistem ini juga dapat mengurangi emisi CO2.

BACA JUGA: Pemerintah Akan Bangun Floating Solar Panel di Bali

“Harapannya pada tahun 2025 prototype tersebut sudah dapat diterapkan pada lokasi sebenarnya,” tutur Adjat.

Adjat menambahkan, pemanfaatan PLTS terapung mobile ini merupakan langkah maju dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Dengan potensi besar energi surya, ia berharap teknologi ini dapat membantu meningkatkan akses energi dan ketahanan pangan di masa depan.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top