Jakarta (Greeners) – SIG sebuah perusahaan penyedia solusi kemasan berkelanjutan, telah menerima persetujuan untuk target emisi nol-bersih berbasis ilmiah. Seluruh grupnya menerapkan inisiatif Science Based Targets (SBTi).
Perusahaan ini telah berkomitmen untuk mencapai emisi gas rumah kaca (GRK) nol bersih di seluruh rantai nilainya. Pada tahun 2050 menjadi komitmen paling ambisius dalam proses SBTi. Lebih dari 2.000 perusahaan global berkomitmen emisi nol bersih ke publik, SIG termasuk di antara 300 perusahaan pertama yang targetnya telah SBTi validasi.
Perusahaan yang berkantor pusat di Swiss ini baru saja merayakan 170 tahun operasinya. Kemudian bersamaan dengan itu menetapkan serangkaian target pengurangan emisi jangka pendek dan jangka panjang yang berbasis ilmiah bersama SBTi.
SIG berkomitmen juga untuk mencapai emisi nol bersih, titik di mana keseimbangan tercapai antara emisi yang mereka hasilkan dan eliminasi dari atmosfer pada tahun 2050. Target ini secara signifikan lebih ambisius dari target pengurangan GRK yang SBTi setujui sebelumnya di tahun 2018 dan 2020.
Target Jangka Panjang SIG
Komitmen jangka pendek SIG yang baru untuk tahun 2030 (menggunakan tahun 2020 sebagai tahun dasar) meliputi 42 % pengurangan absolut emisi GRK lingkup 1 dan 2, 100 % listrik terbarukan digunakan pada tahun 2030, dan 51,6 % pengurangan emisi GRK lingkup 3 per liter kemasan.
Target jangka panjang SIG yang baru untuk tahun 2050 meliputi 90 % pengurangan absolut emisi GRK lingkup 1 dan 2 serta 97 % pengurangan emisi GRK lingkup 3 per liter kemasan.
CEO SIG, Samuel Sigrist mengatakan, persetujuan terhadap langkah menuju emisi nol bersih oleh SBTi merupakan pencapaian penting. Hal ini menunjukkan dedikasi perusahan untuk mendekarbonisasi operasi dan rantai nilai.
“Target baru kami jauh lebih berani daripada target pengurangan GRK sebelumnya dan disambut baik oleh para pemangku kepentingan. Dekarbonisasi bisnis kami tidaklah mudah, tetapi kami bersemangat untuk mempercepat perjalanan kami menuju emisi nol-bersih sebagai salah satu dari 300 perusahaan pertama yang telah menerima persetujuan SBTi,” ucap Samuel dalam keterangannya, baru-baru ini.
Berkomitmen Membatasi Pemanasan Global
Memenuhi komitmen terhadap capaian dari Paris Agreement dan membatasi pemanasan global hingga 1,5°C membutuhkan tercapainya emisi karbon nol-bersih secara global pada tahun 2050. Proses persetujuan SBTi yang baku, mendukung SIG menerapkan kerangka kerja yang kuat, jelas, dan ilmiah. Tujuannya untuk berkontribusi terhadap upaya mitigasi perubahan iklim dan dampaknya secara global.
Cara utama SIG mengurangi emisi operasionalnya melalui komitmen penggunaan 100 % listrik terbarukan. Selain itu, program instalasi panel surya, serta eksplorasinya terhadap sumber energi rendah karbon untuk mengurangi emisi langsung.
Misalnya pabrik SIG di Rayong, Thailand. Pabrik tersebut menjadi pelopor pabrik serupa di wilayah tersebut ketika memasang atap surya seluas 17.664 meter persegi pada tahun 2018. Proyek tenaga surya dengan 12.350 panel ini dapat menghasilkan hingga 5.675 megawatt jam listrik per tahun.
Kemudian mengurangi emisi (CO2) sebesar 12.871 ton sejak Juli 2018. Ini setara dengan mengimbangi CO2 dengan 280 hingga 415 pohon atau kawasan hutan seluas 10.000 m2. Produk SIG berperan besar dalam pengurangan emisi di seluruh rantai nilai.
Rencana ke depannya, prioritas perusahaan adalah mengurangi penggunaan aluminium foil dalam kemasan karton aseptiknya. Mereka pun akan meningkatkan pengumpulan dan daur ulang kemasan bekas.
Penulis : Dini Jembar Wardani
Editor : RIK