Jakarta (Greeners) – Pengetahuan tentang keanekaragaman hayati sangat penting bagi pemuda untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan kelangsungan hidup bumi. Dalam upaya meningkatkan literasi siswa mengenai hal itu, Universitas Pakuan bekerja sama dengan Belantara Foundation mengadakan edukasi melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di SMAN 1 Sukaraja, Kabupaten Bogor, pada Rabu (23/10).
Edukasi ini merupakan bagian dari program “Belantara Goes To School” yang merupakan rangkaian kegiatan Muda-Mudi Konservasi Belantara. Kegiatan ini juga terintegrasi dengan program PKM Hibah Internal Universitas Pakuan tahun 2024.
Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dolly Priatna, menjelaskan tujuan PKM ini adalah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa tentang keanekaragaman hayati Indonesia.
“Agar lebih menarik, edukasi juga dikemas dengan metode inovatif dan interaktif, seperti permainan kuis dan penggunaan media sosial,” kata Dolly lewat keterangan tertulisnya, Rabu (23/10).
Dosen Universitas Pakuan itu mengungkapkan, pengetahuan siswa SMA di Indonesia masih terbatas. Hal ini sering kali mengakibatkan kesalahpahaman tentang konsep konservasi, terutama terkait pelestarian dan sebaran flora dan fauna.
BACA JUGA: Kolaborasi Multipihak Kunci Pelestarian Biodiversitas Indonesia
“Salah satu penyebabnya adalah materi pembelajaran dan buku referensi yang digunakan di kelas tidak konsisten,” imbuhnya.
Ia juga mencatat lemahnya pemahaman siswa akibat kurangnya konten ekologi dalam bahan ajar. Sebab, banyak tenaga pendidik kesulitan menghubungkan konsep teoretis dengan contoh kehidupan nyata yang relevan dengan pengalaman siswa.
Menurut Dolly, keanekaragaman hayati di Indonesia adalah aset bangsa yang tak ternilai. Selain itu, juga menjadi sumber plasma nutfah dalam pengembangan industri di berbagai sektor. Di antaranya pertanian, perikanan, industri makanan, dan obat-obatan.
Melalui edukasi ini, Dolly berharap siswa sebagai generasi penerus semakin sadar akan pentingnya keanekaragaman hayati. Ia juga berharap pemahaman ini dapat mendukung pembangunan berkelanjutan di berbagai sektor.
Pentingnya Literasi
Pada kesempatan yang sama, Kepala SMAN 1 Sukaraja Kabupaten Bogor, Emi Rosmiami, mengungkapkan saat ini tercatat 1.080 siswa dan 55 guru di SMA Negeri 1 Sukaraja. Pengetahuan tentang keanekaragaman hayati Indonesia ini juga telah siswa peroleh melalui mata pelajaran Biologi dan Geografi.
“Namun, waktu pengajaran terbatas dan metode pembelajarannya juga masih konvensional, misalnya ceramah dan penggunaan buku teks. Oleh sebab itu, butuh inovasi dalam sistem pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif. Metode ini untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang keanekaragaman hayati,” ujar Emi.
BACA JUGA: BRIN : Kolaborasikan Riset Biodiversitas dan Energi di G20
Saat ini, jelas Emi, pihaknya sedang menggalakkan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup bagi siswa dan guru. Kegiatan PKM ini sejalan dengan komitmen sekolah sebagai sekolah Adiwiyata. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan implementasi dari visi SMAN 1 Sukaraja untuk mewujudkan sekolah yang berprestasi, berlandaskan iman dan taqwa, serta berwawasan lingkungan.
“Dengan demikian, pengetahuan tentang konservasi alam, khususnya keanekaragaman hayati, bagi siswa di SMAN 1 Sukaraja perlu ditingkatkan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pengetahuan ini berperan penting dalam menumbuhkan perilaku ramah lingkungan di kalangan siswa. Pemahaman ini tidak hanya meningkatkan kesadaran mereka, tetapi juga membentuk sikap dan tindakan mereka terhadap keberlanjutan.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia