Jakarta (Greeners) – PT Tirta Investama (Danone-AQUA) dan PT Veolia Services Indonesia (Veolia Indonesia), meresmikan pabrik daur ulang botol plastik PET di Jawa Timur pada Rabu, 30 Juni 2021. Pabrik yang diklaim terbesar dan termutakhir di Indonesia ini berada sejak Maret 2019. Lokasinya berada di Kawasan Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Secara daring, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita turut meresmikan pabrik daur ulang botol plastik PET yang berkapasitas 25.000 ton per tahun ini. Menurutnya, pemanfaataan sampah plastik dalam proses daur ulang menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
“Ini dapat memperkuat ekosistem daur ulang dan ekonomi sirkular serta dapat meningkatkan pengumpulan sampah plastik di Indonesia,” ucapnya.
Agus juga mengapresiasi kerja sama tersebut karena membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan sampah plastik di laut hingga 70 persen pada 2025.
Program Daur Ulang sebagai Wujud Ekonomi Sirkular
Danone-AQUA menggandeng Veolia Indonesia karena memiliki pengalaman dan keahlian dalam proses daur ulang maupun pemrosesan plastik. Mereka juga bekerja sama dengan pemasok sampah plastik lokal dalam berbagai program. Misalnya, memberdayakan pemulung, pemilah, dan pengangkut untuk menciptakan kondisi kerja yang lebih baik.
Pabrik daur ulang dinilai menghadirkan prinsip ekonomi sirkular dan lokal. Kontribusi tersebut tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi pada kemajuan manusia. Connie Ang, Presiden Direktur Danone-AQUA mengatakan, sebagai pionir ekonomi sirkular, komitmen tersebut terwujud melalui upaya pengumpulan sampah plastik dan percepatan inovasi kemasan.
“Kemitraan ini akan dapat meningkatkan volume plastik PET daur ulang yang digunakan di seluruh kemasan botol kami hingga tiga kali lipat dibandingkan pemakaian saat ini,” ucapnya.
Menurut Connie, program daur ulang ini sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Termasuk di dalamnya peningkatan kesejahteraan bagi para pekerja di sektor persampahan yang mayoritas berasal dari sektor informal.
Pendekatan ekonomi sirkular sendiri merupakan konsep pemanfaatan kembali untuk memaksimalkan nilai ekonomi dari barang-barang sisa konsumsi. Sumber daya yang tersedia juga akan terus termanfaatkan karena penggunaan material senantiasa berputar dalam suatu lingkaran ekonomi. Manfaatnya juga dapat bekerja secara terus menerus.
Produk Hasil Daur Ulang Pabrik Telah Teruji
Pembangunan fasilitas daur ulang botol plastik ini merupakan upaya memenuhi kebutuhan bahan baku plastik daur ulang untuk produk Danone-Aqua. Perusahaan juga menyebut, produk keluaran atau daur ulang yang ada telah memiliki sertifikat halal dan telah teruji sesuai standar keamanan pangan Indonesia.
Pabrik yang menyerap lebih dari 200 orang tenaga kerja lokal ini menggunakan teknologi modern yang mampu memisahkan tutup dan label botol dengan cepat. Teknologi pendukungnya juga mampu mendaur ulang botol plastik bekas menjadi kemasan air mineral baru.
CEO Veolia Southeast Asia, Sven Beraud-Sudreau menuturkan, program ini dapat mengurangi jumlah sampah plastik di TPA. “Botol plastik PET bekas tidak akan lagi dibuang ke TPA atau aliran air, tetapi akan terus memiliki kehidupan baru,” ujarnya.
Perusahaan lokal dari Grup Veolia yang berbasis di Perancis ini mengolah sisa-sisa kemasan sekali pakai dan barang-barang plastik lainnya. Mereka mengolah bahan baku yang ada menjadi produk-produk bernilai tambah, mulai dari resin daur ulang, produk jadi berbahan plastik, tekstil, hingga palet.
Saat ini, seluruh kemasan botol plastik Danone-AQUA mengandung material daur ulang hingga 25 persen. Pada 2019, Danone-AQUA juga meluncurkan botol air minum pertama di Indonesia yang diklaim terbuat dari 100 persen plastik PET daur ulang.
Penulis: Zahra Shafira
Baca juga: Seni “Pahat” Botol Plastik PET Persembahan Veronika Richterová
Baca juga: Mengintip Gerakan Ekonomi Sirkular Warga di Pulau Komodo