Jakarta (Greeners) – Kabupaten Siak, yang 57 persen dari total luasnya berupa lahan gambut, menyimpan potensi alam yang sangat besar. Komunitas anak muda setempat melihat potensi itu sebagai peluang. Mereka menuangkan inovasinya dalam melestarikan kekayaan alam melalui Siak Innovation Challenge 2025.
Ajang kompetisi ini juga lahir dari kecintaan generasi muda Siak terhadap daerahnya. Kompetisi ini merupakan kolaborasi antara berbagai entitas lokal oleh anak muda, di bawah nama ‘Ekosistem Lestari Siak’. Kolaborasi ini melibatkan Sentra Kreatif Lestari Siak (Skelas), Alam Siak Lestari (PT. ASL), Pinaloka, Explore Siak, dan Haha Hihi Media.
Mereka menyadari bahwa potensi besar Kabupaten Siak berupa ekosistem gambut harus masyarakat lestarikan agar dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan. Agenda ini juga merupakan bagian dari dukungan terhadap Kebijakan Siak Hijau oleh Pemerintah Kabupaten Siak.
Ketua Panitia Siak Innovation Challenge sekaligus Direktur Alam Siak Lestari, Musrahmad, menjelaskan bahwa kompetisi ini bagian dari upaya membangun sinergi dan aksi kolektif untuk mendukung program Siak Hijau.
BACA JUGA: SKELAS Dorong UMKM di Siak Kembangkan Produk Nanas Mahkota
“Kompetisi ini bertujuan untuk melibatkan berbagai pihak pemerintah, sektor swasta, komunitas, LSM, dan masyarakat. Hal itu dalam upaya restorasi dan pelestarian lingkungan, khususnya ekosistem gambut di Siak,” kata Musrahmad lewat keterangan tertulisnya, Jumat (17/1).
Setelah melalui proses penilaian, malam penghargaan akhirnya digelar pada Senin, 13 Januari 2025, di mana beberapa inovasi terbaik keluar sebagai pemenang. Di antaranya Secawan Gambut dengan proyek Komik Anak bertema Lahan Gambut, RB Energy dengan proyek Inkubasi UMKM Penghasil Produk Sagu, dan Tim GATY dengan proyek Website Edukasi serta Platform Jual Beli Produk Lahan Gambut.
Para pemenang berhasil meraih pendanaan untuk mewujudkan ide-ide mereka. Musrahmad berharap pendanaan ini dapat berdampak nyata dalam kelestarian lahan gambut. Selain itu, ia juga berharap pendanaan tersebut dapat mendorong ekonomi lestari di Kabupaten Siak.
Tunjukkan Potensi Besar
Dalam ajang Siak Innovation Challenge 2025, kompetisi ini mengusung tiga nilai utama: #SiakHijau, #SiakAsik, dan #RamahGambut. Ketiga nilai ini mencerminkan komitmen terhadap kelestarian lingkungan, keberlanjutan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Siak.
Musrahmad menambahkan, kompetisi ini telah menunjukkan potensi besar yang masyarakat Kabupaten Siak miliki. Terutama, generasi muda dapat menciptakan inovasi yang relevan dan berdampak nyata. Ia berharap ide-ide yang lahir dari ajang ini dapat terus mereka kembangkan dan memberikan manfaat berkelanjutan bagi daerah Siak.
BACA JUGA: Nanas Mahkota Siak dari Riau Bakal Jadi Santapan Baru di Jakarta
Sementara itu, publik figur dan Eco Warrior dari Saya Pilih Bumi, Ramon Y. Tungka mengapresiasi paparan para orang muda yang berkompetisi di Siak Innovation Challenge. Menurutnya, kompetisi ini bukan hanya ajang mencari pemenang, melainkan tempat menemukan ide-ide kreatif yang berdampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan di Kabupaten Siak.
“Kegiatan ini juga menunjukkan bahwa inovasi tidak harus bersifat megah atau berteknologi tinggi. Inovasi bisa hadir dari hal-hal sederhana dan masyarakat Siak selalu bisa berkontribusi,” ungkapnya.
Ia juga menekankan bahwa hal yang terpenting dari kompetisi ini adalah ide dan gagasan yang muncul harus beriringan dengan aksi nyata. Hal itu dapat menciptakan dampak dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat lokal.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia