Alfamidi Operasikan IPAL di Warehouse Boyolali dan Pasuruan

Reading time: 2 menit
Alfamidi mengoperasikan IPAL di warehouse Boyolali dan Pasuruan. Foto: Alfamidi
Alfamidi mengoperasikan IPAL di warehouse Boyolali dan Pasuruan. Foto: Alfamidi

Jakarta (Greeners) – PT Midi Utama Indonesia Tbk (Alfamidi) mengoperasikan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Warehouse Boyolali, Jawa Tengah dan Pasuruan, Jawa Timur masing-masing berkapasitas 40 meter kubik dan 30 meter kubik. Inisiatif ini menjadi salah satu aksi mereka dalam menjaga lingkungan bersih dan lestari.

Pengelolaan air limbah menjadi aspek penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Melalui IPAL, limbah melalui proses pengolahan sehingga tidak mencemari lingkungan. Bahkan, limbah tersebut bisa dimanfaatkan kembali untuk kebutuhan lainnya.

BACA JUGA: Alfamidi Pasang 5 PLTS, Mampu Reduksi 249,76 Ton Emisi Karbon

Warehouse Building and Maintenance Controller Alfamidi, Fahmi mengatakan, kehadiran dan pengoperasian IPAL ini menjadi bukti tanggung jawab Alfamidi menjaga lingkungan sekitar. Hal ini juga sesuai peraturan pemerintah tentang limbah bangunan industri.

“Manfaat pengelolaan limbah ini juga membuat lingkungan lebih bersih dan mengurangi biaya operasional pembuangan limbah,” kata Fahmi.

IPAL untuk Pengolahan Air Kotor

Fahmi menambahkan, IPAL di Warehouse Boyolali untuk pengolahan buangan air kotor toilet yang diolah dalam bio septic tank dan diteruskan ke IPAL. Ia berharap pengolahan limbah dengan 2 proses ini dapat benar-benar menghasilkan air bersih.

Melalui proses pengolahan ini, sumber air kotor berupa air hujan, cuci kontainer, dan air wudhu akan masuk ke penampungan air limbah (grey water), lalu ke pengolahan air (filtrasi). Hasil akhirnya, air bisa digunakan untuk mencuci kontainer dan menyiram tanaman.

Upaya Alfamidi menjaga lingkungan ini sejalan dengan amanat UU No 32 Tahun 1999 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Alfamidi pun berkomitmen menerapkan waste management untuk mendorong lingkungan hidup yang berkelanjutan dan lestari.

BACA JUGA: Transisi Energi Terbarukan tak Semata Turunkan Emisi Karbon

Selain itu, perusahaan yang bergerak di bidang retail ini juga telah membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di berbagai warehouse dan gerai. Pembangkit listrik ini juga mereka manfaatkan di sejumlah cabang perusahaan tersebut. Pengoperasian lima PLTS tersebut berhasil mereduksi emisi karbondioksida (CO2) sebanyak 249,76 ton.

Selain mampu mengurangi emisi karbon pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) juga dapat mengefisiensikan penggunaan listrik. Khususnya, di warehouse dan gerai-gerai Alfamidi Super. Pembayaran listrik dapat menempati biaya pengeluaran terbesar ketiga dalam operasional perusahaan ritel tersebut.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top