Aksi Sosial untuk Masyarakat Pulau Pari dalam Eco Synergy RISKA 2018

Reading time: 2 menit
eco synergy
Sebanyak 200 peserta dan remaja masjid RISKA (Remaja Islam Sunda Kelapa) mengikuti Eco Synergy 2018 yang berlangsung pada 1-2 September 2018 di Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Foto: RISKA

Kepulauan Seribu (Greeners) – Pulau Pari sebagai salah satu bagian dari Kepulauan Seribu Jakarta menjadi salah satu objek wisata yang diminati terutama bagi kalangan muda. Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan serta masyarakat Pulau Pari, RISKA (Remaja Islam Sunda Kelapa) menyelenggarakan acara yang dikemas dalam konsep ‘travelling and charity‘ bertajuk Eco Synergy 2018. Acara ini tidak hanya bertujuan untuk liburan namun juga diisi dengan kegiatan sosial.

Selama dua hari pelaksanaan kegiatan yang berlangsung pada tanggal 1-2 September 2018, lebih dari 200 peserta ikut bergabung sebagai relawan. Peserta ini tidak hanya berasal dari wilayah Jabodetabek, tetapi ada juga dari luar pulau Jawa. Kedatangan para peserta disambut oleh perwakilan rukun warga Pulau Pari, perwakilan SDN 01 Pagi, serta anak-anak pulau.

eco synergy

Foto: RISKA

Hari pertama acara diisi dengan dengan berbagai kegiatan sosial di antaranya mendekorasi taman baca dan donasi buku, mural pada papan petunjuk dan tong sampah yang nantinya ditempatkan di berbagai titik di Pulau Pari, penanaman terumbu karang, edukasi kesehatan dan pentas seni.

“Rangkaian kegiatan sosial ini menaruh perhatian pada anak-anak pulau yang dikemas dalam kegiatan dekorasi taman baca serta donasi buku dengan harapan akan menumbuhkan semangat membaca mereka. Para relawan tidak hanya mendekorasi dengan berbagai hiasan namun juga melakukan mural yang membuat suasana di Taman Belajar Membaca Al Fikri menjadi lebih cerah,” kata Muhammad Irfan Nurdin, ketua acara Eco Synergy RISKA 2018.

Tidak hanya itu, relawan juga mengajak anak-anak pulau untuk peduli terhadap kesehatan dan kebersihan melalui edukasi pentingnya cuci tangan. “Antusiasme anak-anak pulau begitu besar. Ini terlihat dari semangat mereka dalam menciptakan penampilan kelompok dalam bentuk nyanyian dan tarian,” ujarnya.

eco synergy

Kiri: anak-anak Pulau Pari mempersembahkan tarian khas Betawi. Kanan: Influencer, youtuber, dan penulis buku Gita Savitri berbagi pengalaman dalam Eco Synergy RISKA 2018. Foto: RISKA

Di sore hari, peserta melakukan penanaman terumbu karang sambil menikmati sunset di Pantai Bintang. Peserta dipandu oleh tim Daerah Perlindungan Laut Pulau Pari untuk melakukan penanaman terumbu karang. Sebanyak 200 terumbu karang dalam 10 balok beton ditanam. “Yang menarik adalah peserta dapat mengikatkan tulisan berisi pesan dan harapan di balok beton itu,” kata Irfan.

Tidak berakhir di situ, pada malam hari peserta menikmati embusan angin di Pantai Perawan dengan sajian hiburan berupa tarian daerah yang dipersembahkan oleh anak-anak pulau. Pentas seni ini juga diisi dengan talkshow inspiratif bersama Gita Savitri, seorang influencer, youtuber dan penulis buku yang tengah naik daun. Gita membagikan cerita tentang perjuangannya dalam berkuliah di Jerman serta pengalamannya dalam berbagai misi kemanusiaan di Timur Tengah.

Pada hari kedua, kegiatan peserta lebih santai dan seru yang diawali dengan menikmati sunrise dan senam pagi. Perjalanan di Pulau Pari pun ditutup dengan kegiatan snorkeling.

“Selepas rangkaian kegiatan ini, diharapkan semangat dan kepedulian peserta terhadap lingkungan dan masyarakat makin tinggi,” pungkas Irfan.

Sumber: Eco Synergy Riska 2018

Top