Jakarta (Greeners) – Jambore Nasional (Jamnas) MTB Federal Indonesia kembali digelar. Tahun ini Jamnas dilaksanakan di Jakarta dan Bogor pada tanggal 8-10 September 2018. Sebanyak 1.200 peserta akan gowes (mengayuh sepeda) bersama-sama sejauh 75 kilometer dengan titik awal Monas di Jakarta dan berakhir di Gunung Bunder, Bogor.
“Acara Jamnas ini rutin dilakukan dua tahun sekali dan merupakan jamborenya pecinta sepeda besi yang bermerek Federal asli produksi dari Indonesia. Tahun 2018 ini Jakarta menjadi tuan rumah untuk memulai touring menuju Gunung Bunder, Bogor, sejauh 75 kilometer,” ujar Ketua penyelenggara Jambore Nasional MTB Federal Indonesia Ikhsan Kurniawan saat ditemui Greeners di Monas, Jakarta, Sabtu (08/09/2018).
Peserta Jamnas ini mulai dari 17 tahun hingga 60 tahun dan berasal dari berbagai daerah, seperti Kendari, Batam, Kalimantan, Bali, Kediri, hingga Nusa Tenggara Timur. Meningkatnya minat touring sepeda disebut Ikhsan sebagai salah satu sebab peserta Jamnas terus bertambah hingga pada tahun ini mencapai 1.200 peserta.
Untuk menjaga kelancaran touring Jamnas, Koordinator Pemimpin Rombongan, Vidi Widiastomo, mengingatkan para peserta untuk selalu mematuhi peraturan lalu lintas dan selalu mengecek kondisi diri sendiri. Vidi juga mengatakan kalau panitia telah menyiagakan dua mobil ambulans selama dalam perjalanan.
“Untuk memastikan perjalanan lancar, aman, dan nyaman harus patuhi peraturan lalu lintas dan kebersihan selalu dijaga. Kami mengimbau para peserta untuk menjaga kebersihan di sepanjang rute jadi kita harapkan berhenti di tempat-tempat yang sudah disediakan,” kata Vidi.
Rute touring dibagi menjadi tiga etape. Etape pertama 27km Monas menuju Pondok Cabe, etape kedua pada 50km Pondok Cabe menuju Masjid MTBFI, dan etape ketiga 72km Masjid MTBFI menuju Gunung Bunder. Feeding zone disediakan di beberapa tempat bagi peserta untuk mendapatkan air mineral dan makanan ringan.
Turut melepas peserta Jambore Nasional MTB Federal Indonesia yaitu Wakapolda Metro Jaya Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol) Wahyu Hadiningrat. Mayjen TNI Supartodi selaku Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat (Aster Kasad) juga turut hadir dalam acara ini.
“Suatu kebanggaan untuk saya bisa bersama seluruh anggota Federal se-Indonesia yang berkumpul pada pagi hari ini untuk menjalankan Jamnas dari Jakarta menuju Gunung Bunder, Bogor. Jika saya boleh bercerita, sepeda Federal merupakan sepeda pertama saya sejak SMP sampai saat ini. Saya juga tidak pernah berhenti bersepeda, saya lakukan setiap hari menuju ke kantor,” ujar Wahyu.
Ia mengatakan bahwa sepeda Federal sangat terkenal pada tahun 80-an dan di tahun 90-an di ekspor ke luar negeri. Hal itu merupakan suatu kebanggaan yang luar biasa bagi Indonesia dan dilestarikan oleh seluruh anggota Federal yang ada saat ini.
“Masa kejayaan Federal itu di tahun 80-an. Pada saat itu besi sepeda Federal ini salah satu besi terbaik di Indonesia, kalau tidak salah nama jenisnya besi tromoli. Sepeda Federal milik saya yang dari dulu saya beli ketika tahun 1987 sampai sekarang pun masih enak kalau dipakai. Saya juga setiap hari pergi ke kantor menggunakan sepeda Federal ini,” cerita Wakapolda Wahyu kepada Greeners.
MTB Federal Indonesia sendiri memiliki tujuan secara global yakni mengajak masyarakat kembali bersepeda dan meningkatkan rasa percaya diri meski sepedanya “hanya” Federal atau sepeda lawas lainnya.
“Tujuan utama dari Jamnas ini salah satunya adalah tetap mengampanyekan bersepeda, seperti (komunitas) Bike to Work yang menggunakan sepeda untuk pergi ke tempat kerja. Selain itu tetap melestarikan Federal yang melegenda baik bagi pesepeda maupun perindustrian di Indonesia yang saat ini (sepeda Federal) hanya dianggap besi tua rongsokan, menambah teman dan mempererat silaturahmi antar sesama Federalist maupun dengan komunitas lain,” pungkas Ikhsan.
Sebagai informasi, Jambore Nasional MTB Federal Indonesia pertama kali diadakan di Yogyakarta pada 16-17 November 2012. Jamnas ke dua diadakan di Bumi Perkemahan Rancaupas, Ciwidey, Bandung pada 24-26 Oktober 2014 dan Jamnas ke tiga diselenggarakan di Kediri, Jawa Timur pada tanggal 20-22 Mei 2016.
Penulis: Dewi Purningsih