Jakarta (Greeners) – Tinggi gelombang air laut di beberapa wilayah perairan di Indonesia akan memburuk yaitu berkisar antara tiga hingga empat meter hingga akhir tahun 2014 nanti. Hal tersebut disampaikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Jakarta Rabu (24/12). Namun, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Mulyono R Prabowo menerangkan bahwa prediksi tinggi gelombang laut tersebut masih bisa mengalami peningkatan yang disebabkan oleh adanya awan gelap (Cumulonimbus).
Mulyono juga menjelaskan bahwa ada beberapa wilayah yang mendapat status “warning” atau peringatan terhadap peningkatan tinggi gelombang laut. Seperti Perairan Sibolga dan Kep. Nias, Perairan Pulau Belitung, Selat Sunda Bagian Selatan, Perairan Selatan Pulau Jawa, Laut Sulawesi, Perairan Bagian Utara Gorontalo, Perairan Sulawesi Utara, laut Maluku Bagian Utara, Perairan Halmahera, Perairan Pulau Morotai, Perairan Kep. Raja Ampat, Kawasan Perairan Spring, Perairan Manokwari dan Perairan Bagian Utara Biak.
“Untuk rekomendasi peringatan dini pada wilayah yang akan terjadi gelombang setinggi empat hingga lima meter terdapat di wilayah Laut Tiongkok Selatan dan Samudera Hindia Bagian Barat Bengkulu,” terangnya.
Sedangkan, lanjutnya, Untuk Wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai petir berpeluang terjadi di Perairan Aceh, Perairan Sumatera Utara, Perairan Sumateta Barat, Perairan Bengkulu dan Lampung, Perairan Pulau Jawa, Selat Sunda dan Laut Jawa, Perairan Kalimantan Bagian Selatan, Perairan Sulawesi Utara dan Gorontalo, Laut Maluku, Laut Seram, Perairan Ternate dan Perairan Papua bagian Utara.
“Diharapkan atas adanya peringatan dini ini masyarakat dapat lebih berhati-hati,” tambahnya.
Selain itu, ia juga menuturkan kalau kecepatan angin di atas Wilayah Perairan Indonesia yang bertiup di Utara Khatulistiwa (Utara sampai Timur) dan di Selatan Khatulistiwa (Barat sampai Utara) berkisar antara tiga sampai 25 knot. Yang di mana kondisi tersebut akan memberi peluang terhadap pertumbuhan awan dan hujan yang disertai oleh badai guntur.
“Beberapa daerah yang berpotensi tersebut adalah Perairan Aceh, Perairan Sumatera Utara, Selat Malaka, Perairan Kep. Riau, Perairan Sumatera Barat, Perairan Kep. Bangka Belitung; Perairan Bengkulu, Perairan Sumatera Selatan, Perairan Lampung, Selat Karimata, Perairan Kalimantan Barat, Perairan Kalimantan bagian Selatan, Laut Jawa dan Perairan Pulau Jawa,” pungkasnya.
(G09)